Selain itu, Rany menyebut tiap anggota dewan perlu menjaga kesehatan selama pembahasan berlangsung. Jika memang kelelahan, maka jangan dipaksakan untuk melanjutkan ikut rapat.
"Kan sebaiknya kita harus bisa mengatur pola kesehatan kita pribadi, bila lelah ya ambil break sejenak, jadi kepergian almarhum enggak bisa juga menyalahkan agenda rapat di Puncak," pungkasnya.
Beda dengan PDIP
Sebelumnta, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Rasyidi meminta agar kegiatan rapat pembahasan APBD yang belakangan ini selalu dilakukan di Grand Cempaka Resort, Puncak, Bogor, Jawa Barat dievaluasi. Sebab, agenda ini kerap membuat para anggota dewan dan peserta rapat kelelahan.
Kegiatan ini pun dianggapnya sebagai salah satu faktor serangan jantung berujung kematian Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono.

Menurut Rasyidi, selain pembahasan yang berat, kegiatan rapat di Puncak ini juga membuat kelelahan karena jarak jauh yang harus ditempuh.
"Jadi menurut saya perlu dievaluasi lagi kalau Rapat Banggar di Grand Cempaka itu, tadi saya sudah sampaikan ke Pak Sekwan supaya tolong dievaluasi lagi karena kita pertama di sana itu bolak balik, akibat bolak balik itu," ujar Rasyidi saat dihubungi, Minggu (15/10/2023).
Kebanyakan anggota dewan kata dia, juga sudah tak memiliki fisik kuat karena cukup berumur. Ditambah lagi, fasilitas menginap yang disediakan kebanyakan tak digunakan karena alasan kenyamanan.
Diberitakan sebelumnya, Gembong meninggal dunia pada Sabtu (14/10/2023) pukul 01.32 WIB di RSUP Pertamina. Politikus PDIP itu diduga meninggal setelah mengalami serangan jantung.
Baca Juga: PDIP Ungkap Penyebab Wafatnya Gembong Warsono: Kelelahan Rapat DPRD Di Puncak