Suara.com - OKI berencana mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu (18/10/2023) untuk membicarakan perkembangan terbaru di Jalur Gaza.
"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang memimpin KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif OKI akan mengadakan pertemuan darurat," kata OKI seperti dikutip kantor berita Andadolu.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencermati ekskalasi situasi militer di Gaza dan sekitarnya serta kondisi yang kian parah, yang membahayakan kehidupan warga sipil dan keamanan serta stabilitas kawasan secara keseluruhan, kata OKI.
Pertemuan tersebut akan dilangsungkan di markas Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi.
Baca Juga: Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel saat Salat di Masjid Al Aqsa
Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut.
Laporan Reuters mengatakan, ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu karena mengkhawatirkan serangan darat Israel.
Sementara, dalam video yang viral di media sosial, militer Israel nampak tidak pandang bulu. Sebuah rombongan pengungsi nampak menjadi korban serangan dari Israel hingga korban berjatuhan.
Dikutip dari Anadolu via Antara, Israel terus melancarkan serangan udara di daerah kantong tersebut sambil menjamin pembukaan dua jalur untuk warga sebagai rute pengungsian.
Israel berkomitmen untuk mengakhiri pemerintahan Hamas di Gaza usai serangan dari Hamas sebelumnya.
Baca Juga: Fadli Zon Ingatkan Krisis Gaza di Forum Parlemen G20
Gaza telah diserang secara intensif oleh Israel dengan serangan udara, termasuk pemadaman listrik, air, dan pasokan bahan bakar bagi seluruh warga.
Otoritas di Gaza melaporkan lebih dari 2.200 orang tewas, di mana seperempat dari jumlah tersebut adalah anak-anak, dan lebih dari 10.000 orang lainnya terluka.
Pada Jumat, Israel meminta sekitar sejuta penduduk Kota Gaza untuk pindah ke bagian selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Namun, Hamas mengimbau warga Gaza untuk tetap tinggal, mengingat bahwa jalur ke luar tidak aman dan puluhan orang tewas akibat serangan terhadap mobil dan truk pengungsian pada Jumat.