Karena dengan mengetahui audiens akan lebih mudah membuat konten karena adanya unsur kedekatan.
“Dalam konten juga ada kedekatan isu, konsep sekaligus distribusi yang menargetkan audiens, bagaimana mengemas konten tersebut terutama menyasar kalangan anak muda yang merupakan pengguna terbanyak media sosial,” sambung Dimas.
Dalam penjelasannya, Dimas menekankan konten menarik ialah konten dengan menerapkan story telling agar sangat bisa mengubah pola pikir, bercerita di media sosial dengan berkomunikasi dua arah sekaligus memancing audiens berinteraksi.
“Membutuhkan cara khusus dan hal tersebut bisa dilakukan di media sosial. Apalagi, setiap media sosial akan beda perlakuannya. Setiap media sosial pun akan terus berkembang. Sebelumnya kita tidak bahas TikTok, namun sekarang sampai dengan tiga/lima tahun ke depan, TikTok menjanjikan,” ucap Dimas.