Suara.com - Perusahaan Chandra Asri merupakan perusahaan petrokimia terbesar, yang juga berakuisisi menjadi perusahaan kimia sekaligus sebagai solusi infrastruktur.
Sebagai perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam, sekaligus menghasilkan karbon, Chandra Asri mengungkapkan isu keberlanjutan menjadi sangat penting. Hal ini disampaikan dalam event Local Media Summit (LMS) yang diselenggarakan Suara.com dan IMS.
Pada hari kedua event yang berlangsung di hotel Aryaduta Menteng, Kamis (12/10/2023) dibahas bagaimana impact story menjadi upaya memotret keberhasilan dari sebuah upaya-upaya keberlanjutan dengan konten yang kreatif melalui ruang-ruang digital yang terus berkembang.
Bertajuk Creative Production and Impact Story by Chandra Asri, Head of Corcomm Chandra Asri, Chrysanthi Tarigan mengungkapkan industri mendorong setiap perusahaan berkewajiban memberikan dampak yang baik dan berkelanjutan.
Baca Juga: Ajang Akbar Local Media Summit 2023 Resmi Ditutup
Karena itu, sangat dibutuhkan konten dengan tema keberlanjutan yang dibuat secara kreatif dalam ruang digital.
“Topik keberlanjutan menjadi sangat penting, karena akan sangat diperlukan bagi perusahaan guna mengajak semua pihak konsen pada isu-isu tersebut,” ujarnya dalam paparan yang disampaikan.
Perusahaan sudah kewajiban untuk tertarik pada tema-tema keberlanjutan dengan mengajak semua kolaborasi kalangan pada isu tersebut.
“Saat revolusi industri makin dikembangkan dengan terus menerus melakukan upaya produksi, distribusi dan konsumsi dengan menggunakan sumber daya alam dan energi sehingga memberikan dampak bagi kehidupan selanjutnya. Sebagai solusi menjawab tantangan keberlanjutan (SDGs),” ucapnya.
Dalam Industri yang menggunakan jenis sumber daya alam yang sama, maka dipastikan akan memberikan dampak selanjutnya. Dalam isu berkelanjutan sendiri terdapat 17 aspek yang kekinian juga memaksimalkan kemunculan kemitraan dan kolaborasi.
Baca Juga: Sejumlah Workshop Menarik Digelar di Hari Kedua Local Media Summit 2023
Adanya ekosistem keberlanjutan ini menghubungkan lima aspek yakni pemerintah pusat, akademisi/pakar, media/junalis, masyarakat, LSM, industri/swasta dan BUMN.
“Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan. Di sisi lain, media juga berpengaruh penting dalam meningkatkan kesadaran sekaligus memberikan inspirasi, diving action, sampai diseminasi informasi,” ucapnya menjelaskan.
Konteks keberlanjutan dengan memotret impact story menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan baik dari individu/organisasi yang kemudian menginspirasi guna mengubah ke arah yang lebih baik sekaligus proses yang inspiratif dalam melakukan perubahan.
“Dalam impact story, cerita tidak hanya tentang manusia, namun juga lingkungan. Contohnya bagaimana masyarakat di Kamikatsu, Japan mengelola sampah. Menghubungkan ekonomi, sosial serta lingkungan,” ujarnya.
Chandra Asri pun telah melakukan upaya edukasi melalui konten-konten impact story dengan menggunakan media sosial instagram membentuk forum Indonesia Asri.
“Impact story dilakukan dengan visualisasi informasi dengan membuat ide keberlanjutan yang dapat dimengerti. Menceritakan mengenai laporan yang sulit dimengerti karena terlalu rumit, dengan menghasilkan ide-ide keberlanjutan yang lebih mudah dipahami,” sambungnya.
Dia mengungkapkan upaya keterbukaan perusahaan juga tercermin dalam impact story yang kekinian juga menjadi tantangan tersendiri mengisi ruang-ruang digital, melalui konten kreatif.
“Karena itu perlu upaya kolaborasi selalu lebih baik, misalnya program yang pernah dilakukan Chandra Asri yakni kerap dihubungkan pada Gen Z, beberapa kegiatan yang sudah dilakukan seperti mengelola plastik pasca pakai, sekaligus ikut mengedukasi edukasi masyarakat para pegiat cek fakta,” ujar Chrysanthi menjelaskan.
Sesi yang dimoderatori Asep Saefullah, juga menghadirkan Head of Digital Strategy Suara.com, Dimas Sagita yang mengungkapkan konten kreatif ialah konten yang menghadirkan story telling nan menarik. Sementara menghasilkan konten yang baik juga akan berdampak pada reputasi media.
“Bagaimana membuat konten berdampak besar? Di Suara.com sering menyajikan liputan-liputan mendalam, yang kemudian berdampak baik secara kebijakan sekaligus publik. Tidak hanya konten, diperlukan juga kolaborasi yang kemudian akan memberikan dampak lebih luas,” ujar Dimas menjelaskan.
Dimas menekankan menciptakan konten yang menarik juga perlu mempelajari bagaimana audiensnya, mulai dari rentang usia, gender sekaligus asal/lokasi pembacanya.
Karena dengan mengetahui audiens akan lebih mudah membuat konten karena adanya unsur kedekatan.
“Dalam konten juga ada kedekatan isu, konsep sekaligus distribusi yang menargetkan audiens, bagaimana mengemas konten tersebut terutama menyasar kalangan anak muda yang merupakan pengguna terbanyak media sosial,” sambung Dimas.
Dalam penjelasannya, Dimas menekankan konten menarik ialah konten dengan menerapkan story telling agar sangat bisa mengubah pola pikir, bercerita di media sosial dengan berkomunikasi dua arah sekaligus memancing audiens berinteraksi.
“Membutuhkan cara khusus dan hal tersebut bisa dilakukan di media sosial. Apalagi, setiap media sosial akan beda perlakuannya. Setiap media sosial pun akan terus berkembang. Sebelumnya kita tidak bahas TikTok, namun sekarang sampai dengan tiga/lima tahun ke depan, TikTok menjanjikan,” ucap Dimas.