"Saya terduduk di lantai dengan dua anak saya, dan para kelompok militan itu membawakan saya kursi dari dapur," ujarnya.
Dia mengatakan, hanya ada kelompok militan dengan bersenjata di dalam rumahnya sambil mengawasi setiap waktu.
"Di dalam rumah hanya ada kelompok militan bersenjata bersama kami, mengawasi setiap waktu di dalam ruangan, dan ada beberapa juga yang berkeliling di luar rumah" lanjutnya.
Hal lain yang mengejutkannya, yakni ketika salah satu dari mereka melihat setumpuk pisang di meja dapur. Kemudian salah satu dari mereka meminta satu untuk dimakan.
"Salah satu dari mereka melihat pisang di meja dapur lalu dia bertanya, apakah saya boleh makan satu, dan saya menjawab, iya boleh," ucapnya.
Rotem pun mengungkapkan keadaan dua anaknya saat kejadian tersebut. Dia mengatakan, salah satunya merasa tertekan, sementara anak yang paling muda tidak peduli dengan keadaan sekitar.
"Anak yang paling tua merasa stres dan tertekan, tetapi anak bungsu saya terlihat tidak peduli, gadis itu sibuk dengan tabletnya," katanya.
Kejadian menegangkan di dalam rumahnya itu berlangsung selama dua jam.
Setelah itu, ungkap Rotem, mereka pergi meninggalkan rumahnya dan tidak melakukan apapun.
Baca Juga: Profil Ayman Younis: Pimpinan Hamas Tewas Dirudal Israel, Kerap Serang Pakai Bom Bunuh Diri
"Mereka berada di rumah saya selama dua jam, dan setelah dua jam itu mereka menutup pintu dan keluar meninggalkan rumah saya, ya hanya itu," katanya.