Perang Israel Vs Palestina Menggila, Ketum PP Muhammadiyah Anggap PBB Impotensi

Rabu, 11 Oktober 2023 | 20:29 WIB
Perang Israel Vs Palestina Menggila, Ketum PP Muhammadiyah Anggap PBB Impotensi
Perang Israel Vs Palestina Menggila, Ketum PP Muhammadiyah Anggap PBB Impotensi. [Mohammed ABED / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mempersoalkan fungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di tengah memanasnya kembali konflik Palestina dan Israel.

Dia menilai PBB bisa menghentikan peperangan dengan mencari solusi sampai ke akarnya. Dengan begitu, PBB bisa mendapatkan solusi jangka panjang untuk dua negara yang berdaulat.

"Di era ketika PBB sudah 78 tahun dan sema negara maju semua, termasuk negara kita selalu menyuarakan perdamaian, kemudian dunia tanpa kekerasan, kesadaran HAM, apakah kita akan terus membiarkan tragedi-tragedi ini terus terjadi," kata Haedar di Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).

Lebih lanjut, Haedar menuturkan bahwa PBB memiliki sejumlah fungsi berkaitan dengan konflik Palestina dan Israel seperti menjaga perdamaian dan keamanan dunia, memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa yang menghormati HAM, dan menjadi pusat penyelarasan berbagai tindakan terhadap negara yang merusak perdamaian.

Baca Juga: Punya 7 Tuntutan, Massa Solidaritas Palestina Ancam Gelar Aksi Besar-besaran Kalau Tak Didengar

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah). (Suara.com/Dea)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah). (Suara.com/Dea)

"Saya yakin fungsi PBB itu semacam impotensi," tegas Haedar.

"Dalam keadaan modern dan kesadaran akan perdamaian hak asasi manusia dan demokrasi, ini sudah di lorong gelap atau buntu dari peradaban modern," ujar dia.

Dengan begitu, Haedar menegaskan tragedi antara Palestina dan Israel yang menghasilkan ribuan korban jiwa akan terus terjadi jika PBB tidak mengambil langkah tegas.

"Jadi, pertanyaan besar Muhammadiyah untuk dunia sebenarnya apakah dunia dan PBB membiarkan kemanusiaan dan perang yang ada di depan mata ini, terus berlangsung dan kita tidak bisa menegakkan perdamaian, tidak bisa Menindak negara yang merusak perdamaian dan tidak menunjukkan persaudaraan," tandas Haedar.

Baca Juga: Tak Persoalkan Batas Usia Minimal Capres-cawapres, PP Muhammadiyah Beri Referensi Zaman Nabi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI