Suara.com - International Media Support (IMS) dan salah satu media lokal yang mengikuti Local Media Summit 2023 (LMS 2023), Beritajatim.com berbagi soal strategi pengembangan media digital masa kini, Rabu (11/10/2023).
Dihadapan sekira 200 media lokal yang hadir Saptini Darmaningrum selaku Business Director of Berita Jatim berbagi cerita soal dibentuknya media online yang ia buat bersama 4 rekan jurnalis senior di Jawa Timur sejak 2006 silam.
"Kita didirikan 5 jurnalis senior, yang saat itu punya kapasitas punya prioritas tinggi yang berfikir kita pensiun jadi jurnalis dapet pensiun dari mana yah," kata Saptini Darmaningrum di Hotel Aryaduta Menteng, Rabu (11/10/2023).
Saptini Darmaningrum mengungkapkan, saat Beritajatim.com dibentuk di Jatim saat itu belum ada media online yang dibangun bukan karena sebagai melengkapi media cetak yang sudah dibangun.
Baca Juga: LMS 2023: Startup Media Menuju Pasar Modal
"Saat itu Jawa post, onlinenya pelengkap, dan beberape media lain juga onlinenya hanya melengkapi, kita lihat di Jatim ini kayanya kalau kita bikin media online bisa (berkembang)," tuturnya.
"5 pendiri (Beritajatim.com) jurnalis senior, kita coba mengetahui ekosistem pembaca dari jawa timur, belajar dari media-edia besar tadi, mereka bisa hidup media onlinenya, belajar dari situ semoga beritajatim juga bisa," ujarnya.
Sejak dibentuk Beritajatim.com menetapkan setiap peristiwa besar harus tau dan harus di running terus hingga tuntas. Isi portal Berita Jatim saat itu soal berita politik, ekonomi dan olahraga.
"Berita Jatim itu yang paling banyak dibaca selain politik, kalau sepak bola soal Persebaya dan Arema, sudah dipastikan rame. Kolom komentar kami isinya kata2an," katanya.
Ia juga menyinggung soal peristiwa Lumpur Lapindo yang menjadi salah satu isu yang turut mengangkat BeritaJatim.com hingga menjadi pusat perhatian.
Baca Juga: USAID Komitmen Jutaan Orang Indonesia Dapat Akses Air Minum dan Sanitasi Aman
"2006 ada peristiwa besar lumpur lapindo, saat itu kita dapat perhatian semua mata, telinga soal lumpur Lampindo bagimana tentang korban, terus ada perhelatan politik 2008," paparnya.
"Kecepatan media online jadi yang utama untuk kami waktu itu, setiap ada berita besar redaktur media lain baca berita jatim udah dapet kok kalian belum dapet, kami jadi rujukan saat itu," ujarnya.
Saptini Darmaningrum juga menceritakan soal support medianya pada awal-awal dari sektor industri seperti Semen Gersik, iklan rokok yang saat itu belum ada larangan.
"Saya dapat iklan dari pemerintah provinsi setelah 10 tahun, kalau makin di kenal jadi banyak yang baca. Kami juga sempat berinovasi dengan kerjasama lewat radio," ungkapnya.
"Kita punya waratawan di setiap kota kabupaten di jatim, kita minta mereka kerjasama tentang sepak bola. Di lapangan sepakbola kita minta ada logonya berita Jatim, kita juga membuat tajuk rencana 5 ouner muncul di tajuk rencana ini," tuturnya menceritakan membangun BeritaJatim.com.
Ia juga menceritakan sejak Beritajatim.com berdiri 10 tahun, ia dan rekan-rekannya selalu mengadakan hari ulang tahun medianya di kantor.
"Kita kumpulkan narasumber, pengiklan, temen-teman media datang ke kantor agar mereka kenal sama reporter," ungkapnya.
Saptini Darmaningrum juga memastikan Beritajatim.com yang juga berpendapatan dari event dan konsultan komunikasi belum pernah memutuskan untuk meminjam uang ke bank untuk modal membangun medianya.
"Kita banyak koneksi, teman yang bisa bantu kita jika membutuhkan pemodalan untuk event. Jika kita butuh segini, butuh dana cepat tapi nanti bagi hasil," pungkasnya.
Sementara itu, IMS Asia Media Busines Advisor, Danny Young menyinggung soal bagaimana memulai mengembangkan model bisnis media digital.
Menurutnya, hal tersebut merupakan hal terpenting yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan strategi bisnis yang salah satunya dengan menciptakan revenue.
" Kita bisa menciptakan revenue dari aliran pendapatan ganda, aliran pendapatan yang dapat diulang hingga membuat acara-acara dan laporan," ungkapnya.
Danny Young juga memaparkan soal kiat untuk bereksperimen dengan aliran pendapatan baru bagi media digital. Mulai dari menggunakan alat perencanaan model bisnis untuk memandu pemikiran.
"Menemukan dan identifikasi masalah untuk dipecahkan, atau menemukan idenya baru, hingga mengembangkan ide menjadi konsep, dengan substansi yang lebih banyak. Termasuk uji konsep melalui pencarian fakta," jelasnya.