Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya membenarkan status hukum mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Syahrul menjadi tersangka bersama Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.
"Tapi memang ada surat konfirmasi pemberitahuan dari dua orang tersangka tidak bisa hadir pada hari ini. Alasannya yang pertama karena ibu mertuanya sakit. Kemudian yang kedua juga sedang menengok orang tuanya di Sulawesi Selatan," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Sebagaimana diketahui, Syahrul harusnya dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka pada Rabu 11 Oktober. Namun Syahrul meminta ditunda karena ingin menjenguk orang tuanya. Sementara Sekjen Kementan Kasdi Subagyono sudah berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Baca Juga: SYL Ajukan Praperadilan Karena Jadi Tersangka KPK, Kapan Sidang Perdananya?
"Dan nanti perkembangannya kami akan sampaikan secepatnya, kurang lebih dua sampai tiga jam dari sekarang. Nanti kami akan sampaikan perkembangan dari kegiatan penyidikan di dugaan korupsi di Kementerian Pertanian," ujar Ali.
KPK menetapkan tiga pasal di kasus korupsi Kementan, pemerasan dengan penyalahgunaan wewenang, dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang.
Kasus ini diusut KPK sejak awal Januari 2023. Kemudian pada 14 Juni 2023 ditingkatkan ke penyelidikan, lalu 26 September KPK memutuskan naik ke penyidikan.
Rangkain penyidikan sudah dilakukan, termasuk penggeledahan di rumah dinas Syahrul yang berada di Jakarta dan rumah pribadinya di Makasar. KPK menemukan uang Rp 30 miliar, 12 senjata api, catatan keuangan, dokumen pembelian aset bernilai ekonomis. Semetara di rumah pribadinya diamankan sejumlah dokumen dan satu unit mobil Audi A6.
Baca Juga: Singgung Serangan Balik, ICW Sebut Ketua KPK Firli Bahuri Berhalusinasi