Benarkah Iran Terlibat Di Balik Serangan Hamas Ke Israel?

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 11 Oktober 2023 | 09:11 WIB
Benarkah Iran Terlibat Di Balik Serangan Hamas Ke Israel?
Roket yang ditembakkan militan Palestina dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Minggu (8/10/2023). [EYAD BABA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran adalah negara yang lama dikenal sebagai 'musuh bebuyutan' Israel. Negara itu bahkan disebut-sebut terlibat dalam serangan kelompok milisi Hamas di Palestina ke sejumlah wilayah Israel.

BBC dalam laporannya, Selasa (10/10/2023) menulis, sebuah laporan yang diterbitkan surat kabar Wall Street Journal mengutip anggota Hamas yang tidak disebutkan namanya dan gerakan gerilya Hizbullah di Lebanon yang mengatakan bahwa Iran memberi lampu hijau pada serangan itu sepekan lalu.

Namun seorang pejabat senior bidang pertahanan di Washington, Amerika Serikat (AS) kemudian mengatakan bahwa AS “saat ini tidak memiliki informasi” untuk menguatkan tuduhan spesifik mengenai peran Iran dalam serangan tersebut.

Terlepas dari itu, taruhan atas kebenaran keterlibatan Iran dalam serangan itu sangatlah besar. Jika ternyata Iran berada di balik serangan tersebut, hal ini berpotensi memperluas konflik menjadi konfrontasi regional.

Baca Juga: Sosok Misterius Mohammed Al Deif, Komandan Militer Hamas Otak Di Balik Serangan Ke Israel

Meski para pemimpin Iran merayakan dan memuji serangan tersebut, mereka dengan cepat menyangkal keterlibatannya.

“Tuduhan terkait dengan peran Iran… didasarkan pada alasan politik,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.

Iran tidak melakukan intervensi "dalam pengambilan keputusan negara lain", tambah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.

Namun semua ini tidak berarti Iran tidak terlibat.

Ghazi Ahmad, juru bicara Hamas, berkata pada BBC bahwa kelompok itu mendapat dukungan langsung dari Iran – yang berjanji untuk "berdiri bersama pejuang Palestina hingga pembebasan Palestina dan Jerusalem – untuk melakukan serangan.

Baca Juga: Lagi Perang dengan Palestina, Israel Ancam Bakal Bom Konvoi Pembawa Bantuan ke Gaza

AS menyebut negara itu "belum" mendapat bukti bahwa Iran berada di balik serangan. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menegaskan bahwa memang "ada hubungan jangka panjang" antara Iran dan Hamas.

Iran Sponsor Hamas

Teheran telah menjadi sponsor utama Hamas selama bertahun-tahun, menyokong kelompok milisi itu dengan dukungan finansial dan persenjataan , termasuk roket, dalam jumlah besar.

Selama bertahun-tahun Israel telah mencoba menghalau pasokan Iran ke Gaza, yang melintasi Sudan, Yaman, kapal di Laut Merah dan penyelundup Bedouin di Semenanjung Sinai.

Sebagai salah satu musuh bebuyutan Israel, Iran terang-terangan berminat melihat Israel menderita.

“Menurut saya, tidak berlebihan jika berasumsi bahwa Iran terlibat,” kata Haim Tomer, mantan perwira senior di badan intelijen luar negeri Israel, Mossad, kepada BBC.

“Ini adalah respons Iran terhadap laporan bahwa perjanjian damai akan terjadi antara Israel dan Arab Saudi.”

Akan tetapi, Tomer menganggap dugaan bahwa Iran sebenarnya memerintahkan serangan hari Sabtu itu "agak rumit".

“Ya, memang benar bahwa Iran adalah penyedia peralatan nomor satu bagi Hamas,” katanya, “dan mereka melatih peralatan tersebut di Suriah dan bahkan, kabarnya, di Iran.”

Israel, kata Tomer, telah mengawasi pergerakan para pemimpin Hamas selama beberapa bulan terakhir.

“Kami melihat orang-orang seperti Saleh al-Arouri (kepala sayap militer organisasi tersebut) dan para pemimpin Hamas lainnya terbang bolak-balik antara Lebanon dan Iran, mengadakan pertemuan, termasuk dengan [Pemimpin Tertinggi Ayatollah] Khamenei sendiri.”

Namun “hubungan intim” ini tidak cukup untuk menjelaskan waktu terjadinya serangan, kata Tomer.

"Hamas sangat peka terhadap konflik internal di Israel,” katanya.

“Iran menopang dan mendukung setiap aspek logistik dan militer, namun menurut saya keputusan tersebut setidaknya 75% merupakan keputusan independen dari pimpinan Hamas.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI