Lakukan Perlawanan Eks Dirut Pertamina Ajukan Praperadilan, KPK:Kami Hadapi!

Senin, 09 Oktober 2023 | 16:34 WIB
Lakukan Perlawanan Eks Dirut Pertamina Ajukan Praperadilan, KPK:Kami Hadapi!
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023). (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Galaila Karen Agustiawan mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka korupsi yang merugikan negara Rp 2,1 triliun. Gugatan praperadilan diajukannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Praperadilan yang diajukan Karen diketahui berdasarkan Sistem Informasi Penelurusan Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diakses Suara.com pada Senin (9/10/2023).

Praperadilan tersebut diajukan Karen pada Jumat 6 Oktober 2023 dan sudah terdaftar dengan nomor perkara 113/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL. Tertulis sebagai pemohon Galaila Karen Agustiawan alias Karen Agustiawan, sedangkan termohon Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi gugatan praperadilan yang diajukan Karen Agustiawan, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan lembaga antikorupsi siap menghadapinya.

Baca Juga: Karir Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina Tersangka Korupsi LNG Rp2,1 T

"KPK tentu siap hadapi permohonan praperadilan dimaksud. Kami ingin tegaskan, alat bukti KPK lengkap dan semua dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan sebagaimana hukum acara pidana dan Undang-Undang KPK," tegas Ali.

"Sebagai pemahaman bersama, praperadilan bukan tempat uji substansi perkara, karena hal itu silakan nanti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,"sambungnya.

Karen diduga merugikan negara sekitar USD140 juta yang ekuivalen dengan Rp2,1 triliun.

Hal itu terjadi karena saat menjabat sebagai direktur utama Pertamina periode 2009-2014, Karen mengambil keputusan sepihak menjalani kerja sama dengan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat.

Kerja sama untuk pengadaan LNG dilakukan Karen, tanpa melalui kajian dan melapor ke Dewan Komisaris PT Pertamina Persero. Atas hal itu seluruh kargo LNG yang dibeli tidak terserap di pasar domestik, dan akhirnya dijual rugi ke pasar internasional.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi LNG, Harta Kekayaan Karen Agustiawan Capai 32 M

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI