Suara.com - Ribuan warga menjadi korban dari perang kelompok militan Hamas dan Israel yang terjadi sejak Sabtu (7/10/2023). Hal tersebut mengakibatkan stok obat-obatan di Rumah Sakit Indonesia di mulai menipis.
Ketua Presidium MERC-C, Sarbini Abdul Murad menyebut, RS Indonesia terus disibukkan dengan korban yang terus berdatangan.
Dengan kondisi tersebut, setidaknya stok obat-obatan di sana diperkirakan hanya mampu tersedia untuk dua pekan ke depan.
"(Obat-obatan) maksimal bertahan dua minggu karena masih banyak korban," kata Sarbini disitat dari BBC Indonesia, Senin (9/10/2023).
Baca Juga: Dihujani Puluhan Roket, Kondisi di Jalur Gaza Kian Mencekam
Sarbini juga mengungkapkan, stok obat-obatan masih belum bisa ditambah karena akses distribusi barang ke Gaza diputus oleh pihak Israel.
Sejauh ini, serangan Hamas ke Israel telah menyebabkan ribuan nyawa melayang.
Menurut laporan dari pejabat keamanan Israel, lebih dari 700 warga Israel tewas sejak serangan digencarkan.
Sementara, di kota Gaza, ada 413 orang tewas dan 2.300 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara dari militer Israel.
Baca Juga: Pemerintah Thailand Minta Hamas Bebaskan 11 Warganya yang Ditawan