Suara.com - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Minggu (8/10/2023) malam. Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih 1 jam.
Dalam prosesnya, pertemuan itu mulanya disebut bakal digelar pada Sabtu (7/10/2023). Syahrul Yasin Limpo tiba di Istana Kepresidenan pada Minggu petang sekitar pukul 18/35 WIB.
Kedatangan SYL terlihat saat mobil Alphard hitam dengan pelat nomor polisi B-8055-ADT melintasi halaman Sekretariat Negara, kawasan Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan itu, SYL diterima oleh Presiden Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Ruang Jepara, Istana Merdeka.
SYL tampak mengenakan batik berwarna cokelat, sedangkan Joko Widodo dan Pratikno mengenakan kemeja putih. Ia tampak duduk dengan posisi tegak di hadapan Presiden.
Pertemuan Presiden Jokowi dan SYL setelah politikus NasDem itu menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
SYL terlihat meninggalkan Istana Merdeka sekitar pukul 19.34 WIB. Namun, dia tampak menggunakan mobil yang berbeda dengan mobil saat tiba di Istana Kepresidenan.
Berikut pernyataan lengkap Syahrul Yasin Limpo usai bertemu dengan Presiden Jokowi:
1. Saya bersyukur telah diterima Bapak Presiden dalam pertemuan yang hangat tadi. Pertemuan berlangsung sejak jam 18.35 WIB sampai dengan Jam 19.34 WIB.
2. Dalam pertemuan tersebut, Saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pak Presiden yang menunjuk Saya sebagai Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019 lalu. Saya anggap itu kepercayaan dan tugas yang harus Saya jalankan sebaik-baiknya untuk mengurus Pertanian di Republik ini agar lebih bermanfaat bagi Rakyat Indonesia.
Baca Juga: Satu Jam Pertemuan Jokowi Dan Syahrul Yasin Limpo: Sampaikan 71 Penghargaan, Termasuk Dari KPK
3. Namun demikian, Saya juga mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan.
4. Sebagai bentuk pertanggung-jawaban Saya pada Bapak Presiden sekaligus pertanggung-jawaban pada Rakyat Indonesia, tadi Saya sampaikan berkas laporan pertanggungjawaban sebagai Menteri Pertanian RI yang menjabat sejak 2019 sampai dengan 2023. Dan resume kinerja tersebut, juga Saya sampaikan pada seluruh Rakyat Indonesia melalui teman-teman media, dengan judul: Kinerja & Penghargaan Kementerian Pertanian 2019-2023.
KINERJA
5. Selama menjadi Menteri Pertanian RI, telah terdapat sejumlah data & perbaikan yang cukup mendasar di bidang Pertanian, di antaranya:
a. Di tengah kondisi yang sulit saat diterpa pandemi, pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha sebagian besar negatif, hanya 3 sektor yang positif, yaitu: Pertanian (16,24%), Infokom (3,44%), dan Pengadaan Air (1,28%), sedangkan sisanya negatif (slide nomor 2);
b. Nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp390,16 menjadi Rp658,18 T;
c. Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor Pertanian dalam rentang 2020-2023 adalah:
I. Sampai dengan akhir Desember 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp55,30 Triliun;
II. sampai dengan akhir Desember 2021 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp85,62 Triliun;
III. sampai dengan akhir Desember 2022 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp113,43 Triliun;
d. Produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022;
e. Demikian juga dengan produksi sejumah komoditas pangan pokok 2019-2022, seperti: jagung, cabe, bawang merah, daging ayam ras, telur, dll.
6. Saya tidak ingin mengklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja Saya. Tidak, sama sekali. Seluruh kinerja tersebut harus dilihat dari dua aspek. Pertama, itu adalah komitmen Bapak Presiden terhadap Pertanian di Indonesia dan Kedua, itu adalah kerja keras seluruh pejabat & pegawai di Kementerian Pertanian RI. Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat & pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya.
PENGHARGAAN
7. Selain kinerja, Kementerian Pertanian selama 2019 - 2023 juga menerima 71 penghargaan dan apresiasi dengan berbagai instansi di Indonesia dan juga lembaga di luar negeri.
8. Di antara 71 penghargaan tersebut, terdapat 3 penghargaan dari KPK
a. Penghargaan Anti Gratifikasi terbaik;
b. Penghargaan pengelolaan LHKPN terbaik 2019
c. Sertifikat Aksi Nasional Pencegahan korupsi/ANPK) atas pengelolaan data penyaluran subsidi dengan memanfaat NIK
9. Kementerian Pertanian juga tercatat sebagai Kementerian yang mendapat prediket WTP selama 7 kali berturut-turut dari BPK-RI, sejak tahun 2016-2022.
10. Saya menyampaikan terima kasih pada seluruh instansi yang menghargai kinerja Kementerian Pertanian selama saya dipercaya menjadi Menteri Pertanian RI. Jika hal tersebut kemudian seolah-olah tidak berarti karena sangkaan yang belum tentu benar yang ditujukan pada Saya saat ini, Saya terima dengan lapang dada.
11. Perlu saya tekankan kembali, seluruh kinerja sebagai Menteri, jika itu berhasil, maka itu adalah prestasi Bapak Presiden dan kerja para pejabat dan pegawai di Kementan RI. Saya hanya melanjutkan visi dan misi Bapak Presiden agar pertanian RI lebih maju dan masyarakat mendapatkan manfaat.
12. Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi Menteri, hal itu adalah tanggung-jawab Saya yang menjalankan jabatan ini.
13. Tentang Proses hukum yang sedang berjalan ini, Saya sampaikan bahwa Saya akan menghadapi hal tersebut secara koperatif. Hukum memberikan hak pada kita yang dituduh melakukan sesuatu untuk membuat pembelaan yang sebaik-baiknya. Hal tersebut akan saya lakukan yang tentu saja dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku.
14. Demikian, Saya sampaikan hal ini pada seluruh masyarakat Indonesia. Saya berharap semoga ke depan Pertanian Indonesia menjadi jauh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh Rakyat Indonesia. Semoga ke depan upaya penegakan hukum dan pemberatasan korupsi lebih kuat dan dilakukan secara bersih, serta tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis.
Terima kasih,
SYAHRUL YASIN LIMPO