Foto Filri Bareng SYL Jadi Materi Penyidikan Polda Metro Usut Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 15:56 WIB
Foto Filri Bareng SYL Jadi Materi Penyidikan Polda Metro Usut Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK
Beredar foto memperlihatkan Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di sebuah GOR bulutangkis di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto pertemuan yang diduga Ketua KPK Firli Bahuri bersama mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), jadi materi penyidikan Polda Metro Jaya dalam perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK di kasus korupsi Kementerian Pertanian (Kementan).

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, foto itu direkomendasikan ke tahap penyidikan saat gelar perkara yang mereka gelar pada Jumat 6 Oktober 2023 kemarin.

"Terkait dengan foto yang beredar seputar pertemuan yang terjadi juga telah direkomendasikan dalam pelaksanaan gelar perkara yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 6 Oktober 2023 di ruang gelar perkara untuk mendalami lebih lanjut di tahap penyidikan nantinya terkait dengan temuan dokumentasi foto dimaksud," kata Ade di Mabes Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Ade bilang, dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK telah ditingkatkan ke penyidikan. Setidaknya mereka telah memeriksa 6 orang saksi termasuk Syahrul Yasin Limpo bersama ajudan dan sopirnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK ke Syahrul Yasin Limpo Naik ke Penyidikan

Polda Metro Jaya menerapkan pasal Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf B, atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 65 KUHP.

Diketahui, dari foto yang beredar, memperlihatkan pertemuan yang diduga antara Firli dengan Syahrul di sebuah area lapangan bulu tangkis.

Foto beredar bersamaan dengan kasus korupsi di Kementan yang sudah ditingkatkan ke penyidikan di KPK. Syahrul disebut menjadi salah satu tersangka.

Dalam foto, Filrli terlihat mengenakan pakaian olahraga. Kaus berkerah bernuansa putih dan biru yang dipadupadankan celana pendek hitam, serta sepatu hitam.

Saat foto diperbesar ada logo Polri di bagian dada kiri di kaus yang kenakan Firli. Sementara Syahrul mengenakan kemeja hitam bercorak putih, yang dipadukan dengan celana jeans.

Baca Juga: Pimpinan LPSK Kompak Bilang Maaf soal Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajukan Perlindungan

Keduanya terlihat duduk di satu kursi panjang dengan posisi menyamping, namun wajah mereka berhadapan. Di antara keduanya tersaji tiga potong jagung repus dan dua cangkir.

Suara.com, telah mengkonfirmasi foto tersebut ke Filri Bahuri , namun yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.

Suara.com juga sudah menghubungi Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang, tim kuasa hukum Syahrul, namun keduanya belum memberikan jawaban.

Bantah Lakukan Pemerasan

Saat menggelar konferensi pers penahanan mantan Wali Kota Bima pada Kamis (5/9/2023), Firli tanpa ditanyakan wartawan membantah melakuakan pemerasan pada kasus korupsi di Kementan.

"Pertama, kami memahami tentang informasi yang beredar, apa yang jadi isu sekarang, tentu harus kita pahami. Kita sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar, dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK," kata Firli.

Firli lantas menyingung soal adanya sejumlah pihak yang mencatut lembaga antikorupsi, bahkan mengaku pimpinan KPK, kemudian menghubungi kepala daerah hingga menteri.

"Beberapa waktu lalu saya cek dengan Mas Ali (Jubir KPK), beberapa kali terjadi penyalahgunaan foto mengatasnamakan ada beberapa kali, pimpinan KPK dan menghubungi kepala daerah bahkan menteri, bahkan DPR RI itu pernah. Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu. dengan meminta segala sesuatu," kata Firli.

Kemudian juga menyinggung soal dirinya yang sering berolaharaga bulu tangkis, sambil membantah menerima uang di lapangan.

"Saya sering melakukan olahraga bulu tangkis. Setidaknya itu dua kali dalam seminggu, dan tempat itu adalah tempat terbuka. Jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal, orang bertemu dengan saya atau, apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dollar, itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada," katanya.

Dia juga bilang akan sulit baginya untuk membawa uang sebanyak itu.

"Bawanya itu satu miliar dollar banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih satu miliar dollar?" ujar Filri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI