Suara.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya tetap pada komitmen untuk tidak lari dari masalah terlebih dalam masalah hukum.
Pernyataan itu ditegaskan Surya usai dirinya memerintahkan kadernya, Syahrul Yasin Limpo atau SYL segera menghadap Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Mentan RI.
"Ini yang paling penting yang saudara ketahui, NasDem tetap pada komitmen, ada permasalahan, jangan lari dari masalah, hadapi masalah," kata Surya.
Surya menegaskan, NasDem tetap ingin mengedepankan semangat pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Belum Siap Hari Ini, Mentan SYL Minta Waktu Menghadap Jokowi di Istana Besok
"Kita ingin agar bisa memberikan semangat dan nilai kepeloporan selalu ke depan dalam upaya pemberantasan korupsi agar diri kita bisa lebih baik," tuturnya.
"Agar harapan dan cita-cita bersama bisa terwujud sebagaimana kita harapkan.Inilah yang saya sampaikan pada suadara semua," sambungnya.
Minta Mundur
Sebelumnya, Surya Paloh sudah memerintahkan SYL untuk segera menghadap Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Surya ingin agar SYL fokus terhadap permasalahan hukum yang membelitnya.
Hal itu disampaikan Surya dalam konferensi persnya di NasDem Tower atau Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: Minta Izin Tarik Napas Sebentar, Mentan SYL: Perjalanan Saya Demi Kasih Makan 280 Juta Orang
"Saya sudah menerima laporan dari pada Bung Syahrul. Atas nama DPP saya sampaikan, segera menghadap Presiden sampaikan surat pengunduran diri sebagai Mentan," kata Surya.
Dalam menyampaikan keterangannya itu Surya sambil mempraktekan gestur muka yang tegas. Dan tangan sambil menunjuk-nunjuk ke arah bawah.
Perintah agar SYL mengundurkan diri, kata Surya, sebagai penghormatan terhadap adanya upaya penyidikan terkait kasus hukum yang membelitnya.
"Agar apa? Sekali lagi memberikan penghormatan pada upaya penyidikan yang sedang berlangsung pada dirinya, agar dia penuh konsentrasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Surya ingin tetap ada asas praduga tak bersalah bisa di kedepankan.
"Dan kita tentu, saya ingin ajak semuanya tetap berikan ruang pada presumtion of innocence atau azas praduga tak bersalah. Hadapi, jalani, laksanakan," katanya.