Suara.com - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menanggapi kabar yang menyebut Polda Metro Jaya mengusut dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
Polda Metro Jaya dikabarkan sedang mengusut dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK. Hal itu diketahui berdasarkan surat pemanggilan Polda Metro Jaya terhadap ajudan dan sopir Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Bahkan, surat tersebut sudah beredar luas di media sosial.
"Adanya proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya sangat bagus, sebagai upaya bersih-bersih KPK dari orang yang bermain kasus dengan memeras orang yang tersangkut kasus," kata Yudi lewat keteranganya yang diterima Suara.com pada Kamis (5/10/2023).
Yudi menyatakan dengan adanya kabar pengusutan itu membuat kasus tersebut menjadi terbuka.
Baca Juga: Mobil Alphard Pergi Tinggalkan Mapolda Metro Jaya, Mentan SYL Tak Nampak
"Dengan sudah dipanggilnya saksi-saksi dalam proses penyelidikan maka akan semakin terang perkara pemerasan tersebut sehingga kasus ini akan tuntas," katanya.
"Adanya dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ini menodai kerja keras penyelidik/ penyidik yang telah dan sedang bekerja mengungkap kasus korupsi di Kementan," sambungnya.
Dalam surat yang beredar, sopir dan ajudan Syharul diminta hadir pada Senin, 28 Agustus 2023 lalu pukul 09.30 WIB di Ruang Pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Kedua surat panggilan itu dilayangkan pada 25 Agustus 2023 dan ditandatangani langsung Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Suara.com telah berupaya mengonfirmasi surat tersebut kepada Ade, namun hingga kekinian yang bersangkutan belum memberikan jawaban.
Pengacara Syahrul Yasin Limpo, Febri Diansyah juga tidak merespons saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut.