Suara.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi dibikin pusing lantaran Menteri Syahrul Yasin Limpo hilang kontak alias lost contact saat kunjungan ke luar negeri.
Hingga saat ini, Harvick mengaku masih terus mencari keberadaan Politisi NasDem tersebut yang belum ada kabar.
"Betul. Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan pak menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan pak menteri sampai hari ini," katanya kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Ia mengemukakan, menurut informasi terakhir yang diterimanya, saat mengunjungi Spanyol sempat bersama dengan tiga pejabat eselon I dan eselon II, serta beberapa staf.
"Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," ujarnya.
Harvick sendiri belum bisa memastikan ke mana perginya orang nomor satu di Kementerian Pertanian tersebut. Lantaran peristiwa ini, untuk sementara waktu Harvick menggantikan sementara SYL.
"Secara organisasi, pak presiden mengarahkan kita agar tupoksi tetap berjalan sesuai tugas masing-masing di kementerian pertanian. Utamanya tentu saja karena ini menyangkut teknis ada lima direktorat jenderal empat badan satu sekjen, satu irjen ini kita harus tetap berjalan tidak boleh berhenti karena bagian dari pelayanan masyarakat," ujarnya.
Kasus Korupsi di Kementan
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kekinian sedang megusut dugaan kasus korupsi di Kementan yang diduga melibatkan Mentan SYL.
Baca Juga: Teka-teki Keberadaan Mentan yang Hilang Usai Terseret Korupsi Kementan
Ketua KPK Firli Bahuri menyebut pengusutan kasus itu murni proses hukum sesusai dengan kewenangan lembaga antikorupsi.
"Itu sepenuhnya adalah proses hukum. Tidak ada proses lain. Tidak ada politis," kata Firli di Gedung KPK, Jakarta pada Kamis (15/6/2023).
KPK sendiri telah melakukan penyelidikan kasus tersebut sejak 16 Januari 2023. Puluhan orang disebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Terbaru pada Jumat (16/6/2023) besok, KPK memanggil Syahrul Yasin Limpo untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur buka suara soal kabar yang menyebut SYL dijadikan tersangka. Dia menyebut kasus itu masih dalam proses penyelidikan.
"Saat ini masih proses lidik," kata Asep dikonfirmasi Suara.com pada Rabu (17/6/2023).
Sementara itu, sumber Suara.com di internal KPK menyebut, lembaga anti korupsi melakukan ekspose kasus korupsi yang melibatkan seorang menteri aktif.
"Memang kemarin ada ekspos, lalu hasilnya disebut menteri aktif jadi tersangka," kata sumber Suara.com.
Namun demikian, dia menyebut surat perintah penyidikan (sprindik) belum diterbitkan.
"Sprindiknya sih belum terbit," ujarnya.
Reshuffle Kabinet
Terkait hal tersebut, isu reshuffle kabinet kembali bergulir. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua DPR Puan Maharani berbicara soal wacana perombakan atau reshuffle menteri kabinet pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, hal itu merupakan hak prerogratif presiden, tapi ia menyinggung kementerian yang sedang bermasalah terutama soal hukum bisa saja di-reshuffle menterinya.
"Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden," kata Puan di Selangor, Malaysia, Senin (2/10/2023).
Puan lantas menyoroti soal perkembangan kementerian yang kekinian sedang bermasalah terutama masalah hukum. Namun, berangkat dari latar belakang tersebut kemungkinan reshuffle bisa terjadi.
"Namun kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada kementerian yang kemudian menjadi mempunyai masalah hukum, tentu saja cepat atau lambat akan terjadi reshuffle atau penggantian menteri dari kementerian tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Jokowi tidak menanggapi tentang isu perombakan kabinet di tengah kasus hukum yang diduga melibatkan dua menteri kabinet yakni Menteri Pertanian serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Jokowi yang tadinya sedang menjelaskan mengenai acara Istana Berbatik, saat mendengar pertanyaan soal reshuffle, terlihat menggelengkan kepala serta sempat mengernyitkan dahi.
Presiden Widodo lalu balik bertanya kepada jurnalis mendapat informasi itu dari mana.
"Dengar dari mana?" tanya Jokowi dilansir dari Antara.