Kasus Kematian Ibu dan Anak di Depok, Polisi Tunggu Hasil Patologi Anatomi

Jum'at, 29 September 2023 | 15:55 WIB
Kasus Kematian Ibu dan Anak di Depok, Polisi Tunggu Hasil Patologi Anatomi
Olah TKP penemuan mayat ibu dan anak di Cinere, Depok beberapa waktu lalu. Saat ini polisi akan mengungkap kasus kematian ibu dan anak di Depok. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proses penyidikan kasus kematian ibu dan anak bernama Grace Arijani Harahapan (64) dan David Ariyanto Wibowo (38) yang ditemukan membusuk di rumahnya di Bukti Cinere Indah, Depok, Jawa Barat segera rampung.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, pihaknya tinggal menunggu hasil patologi anatomi untuk mengungkap secara komprehensif terkait penyebab pasti kematian korban.

"Tinggal dari patologi anatomi yang kami sedang tunggu hasilnya untuk melihat update apa sebab pasti daripada kematiannya,” kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Sejauh ini, kata Hengki, pihaknya telah menerima hasil analisa laboratorium forensik dan psikologi forensik. Secara lengkap, hasil penyidikan kasus ini akan disampaikan ke publik setelah patologi anatomi selesai.

Baca Juga: 14 Saksi Sudah Diperiksa, Termasuk Sopir Taksi dan Petugas PLN, Terkait Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Cinere

"Secara komprehensif nanti untuk yang Cinere juga kita akan rilis lengkap dengan beberapa ahli, baik dari laboratorium forensik, psikologi forensik, dan yang lain-lain," katanya.

Membusuk

Grace dan David ditemukan tewas dalam kondisi membusuk pada Kamis (7/9/2023) lalu. Ibu dan anak tersebut ditemukan dalam posisi tergeletak berdampingan di lantai kamar mandi.

Dalam perkara ini penyidik juga melakukan pendalaman terkait waktu kematian kedua korban. Pendalaman salah satunya dilakukan dengan memeriksa saksi hingga menganalisis bukti-bukti petunjuk di lokasi.

Hengki menyebut salah satu saksi yang diperiksa untuk mengungkap waktu kematian korban, yakni pengantar galon minum. Di mana yang bersangkutan mengaku terkakhir kali bertemu dengan korban pada 25 Juli 2023.

Baca Juga: Kebiasaan Janggal Ibu dan Anak di Cinere: Keluar Cuma Hari Kamis, Beli Galon Saklek Tiap Selasa

"Dari hasil penyelidikan deduktif kami periksa saksi dari pengantar galon itu pada tanggal 25 Juli 2023 masih menerima galon," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Menurut Hengki, saksi tersebut rutin mengantar galon setiap hari Selasa. Namun sejak itu korban tidak lagi bisa ditemui.

"Di hari Selasa (1 Agustus 2023) pada saat diketok tidak dibukakan pintunya besoknya diketok tidak bukakan lagi, hari Selasa berikutnya (8 Agustus 2023) diketok tidak dibukakan lagi," tutur Hengki.

Keterangan saksi pengantar galon ini, menurut Hengki memiliki kecocokan dengan bukti petunjuk pada pesan dalam file di laptop dan surat catatan. Di mana surat berisi curhatan tersebut diduga ditulis korban pada 28 Juni 2023. Sedangkan file 'To You Whomever' diedit pada 27 Juli 2023.

Namun Hengki belum bisa memastikan waktu hingga penyebab kematian korban. Kekinian, menurutnya masih didalami oleh penyidik dengan melibatkan ahli interprofesi.

Crime Lite Auto Negatif

Dalam kesempatan itu, Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Pol Hery Wijatmoko juga menyebut pihaknya tidak menemukan bercak darah pada jasad Grace dan David. Hal tersebut berdasar hasil pemeriksaan menggunakan alat canggih Crime Lite Auto.

Alat tersebut juga sempat digunakan dalam proses mengungkap kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada November 2022 lalu.

"Crime Lite bisa mendeteksi adanya bercak darah atau permukaan di tubuh, hasilnya negatif," ujar Hery.

Menurut Hery hasil negatif tersebut dapat diartikan tidak ditemukannya tanda kekerasan yang menyebabkan pendarahan pada tubuh kedua korban.

"Artinya kekerasan yang menyebabkan pendarahan tidak terdetek dari alat tersebut," jelasnya.

Selain melakukan pemeriksaan menggunakan alat Crime Lite Auto, tim kedokteran forensik juga tengah melakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti daripada kematian korban.

"Jadi mohon waktu nanti itu berproses. Nanti juga kalau diperlukan pendalaman lagi di TKP (tempat kejadian perkara) kami lakukan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI