"Di Amerika Serikat iya, tapi di Belanda? Saya tidak akan pernah menyangka seorang guru (dibunuh)," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan Kepala Polisi Rotterdam Fred Westerbeke, pelaku diyakini beraksi sendirian di dua tempat tersebut.
Meski begitu, polisi masih menyelidiki motif penembakan tersebut. Meski belum diketahui motifnya, Westerbeke menambahkan bahwa insiden ini merupakan 'tindakan yang ditargetkan.'
Berdasarkan catatan yang dimiliki kepolisian, tersangka pelaku penembakan memiliki catatan kriminal, yakni tindakan penyiksaan hewan pada tahun 2021 silam.
Sementara itu, untuk pembakaran yang dilakukan pelaku, pihak pemadam kebakaran masih menyelidiki potensi kasus pembakaran, setelah insiden penembakan di apartemen dan universitas.
Namun, polisi meyakini masih terlalu dini untuk berkomentar dalam konferensi pers mengenai laporan media bahwa pria tersebut juga menggunakan bom molotov atau alat pembakar serupa dalam aksinya.
Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga mengungkapkan keprihatinannya atas insiden penembakan ini. Selain itu, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima juga mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.