Mengupas Perilaku Bocah SMP Bullying di Cilacap, Pemerhati Anak: Haus Pengakuan Melalui Kekerasan

Kamis, 28 September 2023 | 14:34 WIB
Mengupas Perilaku Bocah SMP Bullying di Cilacap, Pemerhati Anak: Haus Pengakuan Melalui Kekerasan
Siswa SMP di Cilacap ditendang dan dianiaya teman sekelas. (twitter/Lucunyadimanaaa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan menjadi peristiwa langka di Indonesia di mana anak remaja yang masih duduk di bangku SMP berani melakukan bullying perundungan dengan aksi kekerasan kepada sesama siswa. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku berusia belasan tahun itu bisa terjadi ketika mereka menjalani masa pencarian jati diri.

Pelaku berinisial MK dan WS masih berusia 15 dan 14 tahun. Keduanya berani melakukan perundungan bahkan hingga menyiksa fisik korban.

Pemerhati anak dari Universitas Jenderal Soedirman, Dr Tri Wuryaningsih menjelaskan, perilaku kedua pelaku itu berakar dari budaya patriarki yang berjalan di Indonesia. Di mana laki-laki itu harus tampil berani, perkasa dan tidak cengeng.

Namun pada praktiknya, budaya patriarki itu kerap dijalankan ke jalur yang salah, salah satunya ialah dengan kekerasan.

Baca Juga: Bikin Warganet Kesal! Begini Tampang Jelas Pelaku Bullying Siswa SMP di Cilacap

"Tetapi kemudian nilai-nilai itu dimanifestikan dalam nilai-nilai yang tadi yang identik dengan kekerasan pemberani
duel," kata Tri saat dihubungi Suara.com, Kamis (28/9/2023).

Pemerhati anak dari Universitas Jenderal Soedirman, Dr Tri Wuryaningsih. (Dok.pribadi)
Pemerhati anak dari Universitas Jenderal Soedirman, Dr Tri Wuryaningsih. (Dok.pribadi)

Karena masih dalam masa pencarian jati diri, para pelaku juga dihadapkan dengan haus akan pengakuan diri. Mereka biasanya ingin diakui sebagai sosok yang ditakuti oleh orang lain.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani memukul orang lain karena ingin dianggap sebagai laki-laki yang ditakuti.

"Ketika dia muncul dalam sebuah kelompok, ingin diakui eksistensinya, dia harus menampilkan sosok yang perkasa, yang kuat, yang ditakuti," terangnya.

Pentingnya Peran Orang Tua

Baca Juga: Pelaku 'Bullying' Siswa SMP Di Cilacap Berstatus Anak, Hukuman Apa Yang Tepat?

Tri lantas menyinggung pentingnya peran keluarga khususnya orang tua untuk membimbing anaknya yang tengah mencari jati diri. Terlebih saat ini, asupan berbagai informasi begitu mudah mereka dapatkan dari sosial media.

Orang tua juga seharusnya memperhatikan pola asuh yang diterapkan kepada anak-anaknya. Sebabnya, bukan tidak mungkin sang anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya.

Salah satu pelaku bullying atau perundungan siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah usai ditangkap pihak kepolisian. (Twitter)
Salah satu pelaku bullying atau perundungan siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah usai ditangkap pihak kepolisian. (Twitter)

Semisalnya, ketika orang tua mendidik anaknya dengan melakukan kekerasan, maka secara tidak langsung juga akan membentuk perilaku anak.

"Bagaimana pola asuh dalam keluarga dia, apakah dia memang diasuh dalam keluarga yang memang penuh dengan kekerasan, misalnya cara mendisiplinkan anak itu dengan kekerasan, baik fisik maupun psikis dengan dipukul ditempeleng atau pun juga dengan mungkin dengan dibentak," ujarnya.

Viral di Media Sosial

Sebuah video viral memperlihatkan pelaku mengenakan topi hitam tampak memukul, menendang, dan menyeret korban yang tampak tak berdaya.

"Telah terjadi kasus pembullyan siswa SMP di cilacap. Pelaku memukul, menendang berulang kali sampai korban terpental ke lapang voli," tulis akun X @Lucunyadimanaaa, yang membagikan video siswa SMP yang melakukan penganiayaan, dikutip Rabu (27/9/2023).

Aksi pelaku perundungan atau bullying Cilacap. (bidik layar)
Aksi pelaku perundungan atau bullying Cilacap. (bidik layar)

Melalui video unggahan ini, juga tampak bahwa tindakan perundungan tersebut dilakukan di depan rekan-rekan sekolahnya yang lain.

Kondisi Korban

Cici, kakak dari korban saat ditanya sejumlah wartawan di Cilacap mengatakan, adiknya masih merasakan sakit. Beberapa bagian tubuh juga mengalami memar dan benjol.

"Luka di pipi kiri sama pelipis benjol. Bahu memar, perut katanya sakit dan dada sesak," ujar Cici, Rabu (27/9/2023).

Cici mengaku amat menyayangkan dan tak habis pikir akan ulah pelaku menganiaya adiknya. Padahal umur mereka masih amat belia.

"Harapannya saya minta keadilan seadil-adilnya. Itu sangat brutal, sekelas anak SMP, sangat brutal.... Dipenjarain saja biar ada efek jera," pinta Cici.

Terkini, pelaku telah ditangkap polisi, disebut sudah ada dua tersangka dalam kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI