Meskipun dirinya beragama Katolik, Margaretha merasa nyaman dengan lingkungan kampus yang berbasis Islam. Ia merasa tidak ada diskriminasi, meskipun dirinya berbeda agama dengan teman-temannya.
"Selama kuliah, teman-teman dan dosen sangat menghargai keberadaan saya yang memang berbeda dengan mereka," lanjut Margaretha.
Menariknya, walau beragama Katolik, Margaretha masih wajib untuk mempelajari agama Islam karena ketentuan kampus. Ia pun mengaku menjadi memiliki pandangan baru tentang agama Islam.
"Ya namanya juga kampus NU, ada mata kuliah Agama Islam. Saya belajar mata kuliah itu (Islam) di semester awal, sekitar 3 SKS," ujar Margaretha.
Usai menyelesaikan perkuliahannya di Unusa, Margaretha berniat kembali ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di sana, ia akan mengabdi di salah satu rumah sakit Katolik di Palangkaraya setelah meraih ilmu Ahli Gizi.
Kontributor : Dea Nabila