Suara.com - Cara mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo untuk mendapatkan klien di perusahahan konsultan pajaknya, PT PT Artha Mega Ekadhana (ARME) akhirnya terungkap di persidangan. Disebut klien yang dibawa Rafael ke perusahaannya merupakan wajib pajak yang bermasalah.
Hal itu terungkap dari keterangan mantan Direktur Utama PT Artha Mega Ekadhana, Ujeng Arsatoko yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus Rafael Alun yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Rabu (27/9/2023).
Awalnya, Jaksa bertanya kepada Ujeng, bagaimana cara Rafael Alun mendapatkan kliennya. Namun Ujeng menjawab tidak tahu.
"Tidak tahu. Biasanya klien yang dibawa itu sudah deal, sudah jadi," kata Ujeng.
Jaksa kemudian membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) milik Ujeng.
"Mohon izin Yang Mulia membacakan di BAP nomor 43. 'Apakah saudara mengetahui cara Rafael Alun mendapatkan klien untuk PT ARME, saudara menjawab saya tidak tahu bagaimana Rafael Alun mendapatkan klien untuk PT ARME. Yang saya tahu klien-klien dari Rafael Alun sebagian besar adalah dari perusahaan yang memiliki masalah dengan kantor pajak baik yang mengurus rugi bayar atau untuk pemeriksaan. Dari situ, Rafael masuk dan menawarkan pengurusan perpajakan.' Benar itu?" kata Jaksa.
Ujeng pun mengamini isi BAP yang dibacakan oleh jaksa.
Kemudian, Hakim langsung menimpali keterangan itu, dengan bertanya soal masalah yang dimaksud.
"Bermasalah itu dia membutuhkan jasa perpajakan, seperti dia ada kelebihan pajak seperti PPN mereka membutuhkan jasa itu untuk pendampingan," jelas Ujeng.
Baca Juga: Aneh bin Ajaib! Istri jadi Komisaris Utama Tapi Rafael Alun yang Dapat Dana Operasional PT ARME
![Jaksa Bongkar Keterlibatan Mario Dandy dan 2 Kakaknya di Kasus TPPU Rafael Alun. [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/31/15231-jaksa-bongkar-keterlibatan-mario-dandy-dan-2-kakaknya-di-kasus-tppu-rafael-alun.jpg)
"Mereka membutuhkan pendampingan, konsultan pajak itu. Jadi bukan masalah sebenarnya?" tanya Hakim kembali.