Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar Jakarta Innovation Day (JID) selama tiga hari pada 25-27 September 2023, di Balai Kota Jakarta.
Mengangkat tema “Urban Innovation for Sustainable Jakarta’ (Inovasi Perkotaan untuk Jakarta Berkelanjutan)”, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh inovator, baik yang berasal dari masyarakat maupun pemerintah, dalam mendukung tujuan pembangunan Jakarta menjadi kota global yang berkelanjutan.
JID 2023 terdiri dari lima sesi utama, yaitu Sharing Innovation, Diskusi Inovasi (Innovation Discussion), Temu Inovasi (Innovation Meet-up), Pameran Inovasi (Innovation Exhibition), dan Jelajah Jakarta. Dalam Pameran Inovasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan pelaku usaha, start-up, dan sekolah, untuk mengisi 46 booth pameran di Blok G lantai dasar dan halaman Balai Kota.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pada tahun kedua pelaksanaan JID ini, setiap inovasi yang lahir diharapkan berdampak positif bagi ketahanan dan keberlanjutan kota Jakarta.
JID merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk menjadi ruang pengenalan inovasi, berjejaring, serta pertukaran pengetahuan (knowledge exchange) yang mendukung pembangunan Jakarta dan Indonesia. Menurutnya, inovasi yang dihasilkan dapat menjadi contoh praktik baik dan dapat direplikasikota-kota lain di seluruh Indonesia.
“Inovasi ini bisa diterapkan terus untuk membangun Jakarta. Tentunya ini adalah bagian dari program yang berkelanjutan dan akan disandingkan dengan pemerintah daerah yang lain. Selain itu, inovasi yang dihasilkan akan dinilai di Kementerian Dalam Negeri. Saran saya, inovasi itu tidak harus selalu besar. Bisa saja kecil, tapi bermanfaat," ujar Heru saat membuka JID 2023, Senin (27/9).
Heru mencontohkan, Suku Dinas Lingkungan Hidup di seluruh wilayah administrasi Jakarta dapat berinovasi dalam pengolahan sampah. Inovasi ini bisa dilakukan dalam skala kecil, seperti Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Nantinya, inovasi tersebut akan disinergikan dengan berbagai program. Inovasi itu diharapankan cocok di lingkungan setempat.
Tantangan Perkotaan
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menuturkan, tema yang diangkat pada JID 2023 tahun ini sangat relevan dengan tantangan perkotaan di dunia, seperti mobilitas, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Masih Ada 10 KK Eks Warga Kampung Bayam Terdampar di Tenda Dekat JIS
Dia menambahkan, JID 2023 juga dilaksanakan pada skala yang lebih besar, dengan mengundang perwakilan kota-kota besar di kawasan Asia Tenggara, perwakilan Sister City Jakarta, unsur Kementerian/Lembaga, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)/Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda)/Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi se-Indonesia, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha, perusahaan rintisan (start-up), akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta masyarakat.
“Kami yakin, dengan sinergitas ini, kita memiliki potensi untuk dapat menumbuhkembangkan ekosistem riset dan inovasi, sehingga dapat melahirkan inovasi-inovasi lain yang dapat menjawab tantangan pembangunan perkotaan. Diharapkan, ekosistem tersebut dapat menjadi solusi bagi masa depan Jakarta, untuk dapat berkiprah sebagai Kota Global Berkelanjutan, yang dikenal tidak hanya karena budaya dan warisannya yang kaya, tetapi juga karena inovasi dan kemajuannya,” ungkap Atika.
Sementara itu, sebelumnya diadakan pula beberapa kegiatan rangkaian pre-event JID 2023, di antaranya Sosialisasi Pengarusutamaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) bagi peserta didik jenjang SMP dan SMA/SMK, Dialog Perencana Lintas Generasi, serta penilaian Jakarta Innovation Awards (JIA) 2023 yang berlangsung pertama kali diikuti Organisasi Perangkat Daerah Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat.
Para pemenang JIA 2023 diumumkan saat pembukaan JID 2023, yakni:
Daftar Pemenang Inovasi oleh Organisasi Perangkat Daerah Pemprov DKI Jakarta:
1. Dinas Kesehatan (Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru) - Optimalisasi Kinerja UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah) dengan Sistem Kolaborasi SENYUMIN, Aplikasi Berbasis Kecerdasan Artifisial;
2. Dinas Lingkungan Hidup - Si Selang Biru Jaya (Sistem Uji Emisi Langit Biru Jakarta Raya);
3. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) - Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur).
Daftar Pemenang Inovasi oleh Masyarakat:
1. Dewi Oktaviani/Jakarta Selatan - Posyandu Remaja Disabilitas;
2. Mahariah/Kepulauan Seribu - Pulauku NOL Sampah;
3. Niken Ayu Respati/Jakarta Barat - Kompor Batik Listrik.
Kompor Batik Listrik
Salah satu pemenang, Niken Ayu Respati, yang berinovasi melalui Kompor Batik Listrik menceritakan bagaimana dirinya bisa mengikuti JID 2023. “Awalnya mendapat informasi dari teman-teman yang ada di Dewan Kerajinan Nasional DKI bahwa ada JID 2023. Kemudian, saya mendaftarkan kompor batik listrik dengan dibantu oleh petugas yang ada di Balai Kota. Saya senang, karena Pak Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto sangat mendukung dan membantu untuk ikut seleksi ini,” ucapnya kepada Suara.com, Selasa (26/9/2023).
Niken menjelaskan, kompor batik listrik dirancang dengan tujuan untuk memberi kemudahan kepada para pengrajin batik dan mengurangi risiko kecelakaan kerja yang sering terjadi saat menggunakan kompor batik konvensional dalam pencantingan.
“Keistimewaan inovasi ini adalah dilengkapi elemen panas yang tertutup, sehingga menjadi aman disentuh selama proses pemanasan. Selain itu, ada juga pengatur suhu yang memudahkan pengrajin batik untuk mencapai pemanasan yang optimal,” terangnya.
Menurutnya, inovasi kompor batik listrik ini akan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Pemprov DKI Jakarta bakal membantu dirinya dalam memperoleh HAKI.
“Kompor batik listrik ini masih prototype, masih inovasi. Nanti dari Pemprov DKI Jakarta, melalui Wali Kota Jakarta Barat, akan membantu saya untuk mendapatkan HAKI,” katanya.
Dukungan lain Pemprov DKI Jakarta kepada Niken adalah pendampingan Dinas PPKUKM untuk memperoleh izin Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI ini bisa didapatkan jika kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digunakan untuk membuat kompor batik listrik ini telah terpenuhi.
Selain itu, Dinas PPKUKM pun memberi saran, membantu pengecekan TKDN, lalu akan mendampingi Niken sampai bisa mendapat SNI. “DPPKUKM ini akan membantu pengecekan TKDN, hingga memperoleh SNI. Setelah dapat izin hak paten dan SNI ini, kami berencana akan melakukan produksi massal,” tuturnya.
Tak hanya itu, lanjut Niken, Pemprov DKI Jakarta bersedia memfasilitasi pula untuk mempertemukan dirinya dengan investor dan memperluas jangkauan pasarnya. Menurutnya, saat kompor batik listrik itu ditunjukkan dalam acara JID 2023, banyak daerah lain yang berminat untuk membelinya.