Suara.com - Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai, Partai Solidaritas Indonesia atau PSI terkesan sedang membangun identitas sebagai partai politik gimik, usai menunjuk Kaesang Pangarep sebagai ketua umum.
"Pertama, PSI terkesan ingin membangun identitas sebagai partai gimik, mendahulukan sensasi politis dibanding menguatkan politik subtansial," kata Dedi daat dihubungi Suara.com, Selasa (26/9/2023).
Seharusnya, kata Dedi, PSI lebih menguatkan politik subtansial, di mana dikesankan sebagai partai baru dan melawan hegemoni partai-partai lama.
"Tetapi, nuansa subtansial itu kian luruh, kondisi ini membuat PSI tidak miliki identitas yang tegas," tuturnya.
Baca Juga: Baru Gabung Dua Hari Kaesang Sudah Resmi Jadi Ketum DPP PSI, Netizen: Lawak!
Lebih lanjut, Dedi menilai kekinian dengan merekrut dan menunjuk Kaesang yang notabene merupakan putra bungsu Presiden Jokowi sebagai Ketua Umum partai itu hanya menjadi bahan tertawaan partai lain.
"Mereka hanya jadi partai yang jadi bahan tertawaan partai lama," pungkasnya.
Sebelumnya, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep resmi ditunjuk sebagai Ketua Umum baru Partai Solidaritas Indoneska (PSI). Kaesang jadi Ketum PSI menggantikan posisi Giring Ganesha.
Pengumuman Kaesang sebagai Ketua Umum PSI digelar di acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI. Saat diumumkan, 38 Ketua DPW PSI naik ke atas panggung dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
"Mari kita sambut Ketua Umum baru kita, Bro Kaesang Pangarep," Grace di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Baca Juga: 6 Poin Pidato Politik Kaesang Ketum PSI, Ingin Tiru Move Forward Party Yang Menang Pemilu Thailand
Sontak pengumuman itu disambut riuh oleh ratusan kader PSI yang hadir di lokasi. Para kader PSI meneriakkan nama Kaesang.
"Hidup Kaesang!," teriak kader PSI kompak.
"Bro Kaesang, Bro Kaesang, Bro Kaesang," timpal kader PSI lainnya.
Sebelumnya, Giring mengaku yang meminta Dewan Pembina PSI untuk menjadikan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI penggantinya.
"Mungkin bagi banyak elit politik, aneh jika seorang Ketua Umum malah merekomendasikan nama penggantinya," ujar Giring dalam keterangan yang diterima Suara.com, Senin (25/9/2023).
Giring juga mengakui keputusan itu memang aneh. Namun, ia mengaku PSI berani untuk melakukan hal yang berbeda dengan partai politik lain.