Ajak Warga Kampung Bayam Survei Lokasi Hunian, Langkah Humanis Pemprov DKI Didukung Pengamat

Senin, 25 September 2023 | 15:37 WIB
Ajak Warga Kampung Bayam Survei Lokasi Hunian, Langkah Humanis Pemprov DKI Didukung Pengamat
Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apalagi, Pemkot Jakut juga berniat memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian, serta menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun Nagrak atau Rusun Muara Angke bagi anak-anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam.

Parid meminta warga eks Kampung Bayam yang memilih bertahan di kawasan JIS saat ini, kembali mempertimbangkan tindakannya. Karena sikap mereka yang bertahan dalam tenda di kawasan sekitar JIS bisa mengganggu pelaksanaan Piala Dunia U-17, yang akan berlangsung pada  November 2023 nanti.

"Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17," ungkapnya.

Parid menyatakan, pihaknya memahami perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di rusun dalam kawasan JIS. Namun, ia berharap, kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara, yaitu menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Bila sampai menggagalkan acara ini, atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan, sikap penghuni eks Kampung Bayam tersebut akan merugikan banyak orang.

Selain itu, tindakan bertahan di area JIS dan tidak mengindahkan relokasi juga bisa membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara. Ujung-ujungnya, sikap tersebut akan membuat malu Indonesia,  Jakarta, dan Jakut khususnya.

"Silakan terus negosiasi. Tapi kami imbau, terima dulu relokasi. Toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis," tandasnya.

Parid mengingatkan, keputusan FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-21 juga terjadi saat mendekati waktu pelaksanaan. Ia khawatir, peristiwa serupa bisa terulang lantaran FIFA menilai, Indonesia tidak becus menyelenggarakan event akibat terganjal isu salah satu venue bermasalah.

Sebelumnya, Lurah Papanggo Tomi Haryono menyatakan, opsi yang ditawarkan ini disambut baik para penghuni eks Kampung Bayam yang masih bertahan di dalam tenda. Menurutnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara akan memfasilitasi proses perpindahan, mengurus dokumen, hingga bertanggung jawab memindahkan sekolah anak warga Kampung Bayam yang terdampak tersebut.

Baca Juga: Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS Akhirnya Mau Direlokasi, Asal...

Menurut Tomi, berdasar data validasi yang dilakukan, terdapat 19 Kepala Keluarga (KK) yang bakal dipindah ke rusun. Walau demikian, dia masih akan melihat perkembangan di lapangan, bila nanti ada penambahan jumlah berdasarkan data hasil validasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI