Suara.com - Ketua Umum North Jakarta (NJ) Mania, Parid menyesalkan para penghuni Kampung Bayam yang masih bertahan di tenda sekitaran Jakarta International Stadium (JIS). Ia khawatir tindakan ini akan membuat JIS gagal menjadi venue Piala Dunia U-17 2023.
Ia mengaku khawatir adanya aksi unjuk rasa warga yang ingin menempati Kampung Susun Bayam (KSB) menjadi alasan FIFA untuk membatalkan Piala Dunia di stadion berkapasitas 82 ribu orang itu.
Parid pun mengingatkan soal Indonesia yang pernah gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-21 karena alasan keamanan.
"Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17," ujar Parid kepada wartawan, Senin (25/9/2023).
Karena itu, Parid berharap para penghuni eks Kampung Bayam untuk sementara waktu menyingkir dari kawasan JIS. Apalagi, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara sudah memberikan tawaran relokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak atau Muara Angke sebagai tempat hunian bagi mereka.
Pemkot juga berjanji akan memfasilitasi lroses pindah dan sekolah anak anggota keluarga mereka yang direlokasi.
"Pilihannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian atau menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun relokasi bagi anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam," jelasnya.
Ia mengaku sebenarnya mengerti perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di Rusun dalam kawasan JIS. Namun Ia berharap kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Bila sampai menggagalkan tuan rumah Piala Dunia U-17 atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan sikap penghuni eks Kampung Bayam akan merugikan banyak orang. Tidak hanya membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara, sikapnya akan membuat malu Indonesia dan Jakarta Utara, khususnya.
Baca Juga: Mengenal 4 Stadion untuk Venue Piala Dunia U-17 2023
"Silakan terus negosiasi. Tapi sementara kami imbau terima dulu direlokasi, toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis," pungkasnya.