Gaduh Kaesang 'Sang Mawar' Berlabuh di PSI, Kubu Siapa yang Bakal Dirugikan?

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 22 September 2023 | 20:11 WIB
Gaduh Kaesang 'Sang Mawar' Berlabuh di PSI, Kubu Siapa yang Bakal Dirugikan?
Siluet mirip Kaesang Pangarep diunggah di akun Instagram resmi PSI. [Tangkapan layar akun IG psi_id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Kaesang Pangarep beberapa waktu belakangan menjadi buah bibir lantaran kemunculan siluet yang mirip dengannya dalam unggahan Instagram Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan tersebut terdengar narasi yang suaranya mirip dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Namaku mawar bukan nama sebenarnya. Saat ini aku sudah memantapkan hati masuk masuk ke poltiik," ucap suara dalam video tersebut.

Merespons hal tersebut, Pengamat politik dari The Indonesian Institute (TII) Arfianto Purbolaksono mengemukakan, kemunculan unggahan tersebut tentunya menjadi babak baru dalam politik anak muda, apalagi Kaesang punya potensi yang bagus di kalangan muda.

Baca Juga: Sebenarnya Kaesang Pangarep Masuk Partai Apa? Beda dari Bapaknya

Popularitas Kaesang

Menurut Arfianto, dalam segi popularitas, Kaesang Pangarep terus menanjak dalam beberapa waktu terakhir.

"Walaupun anak presiden, popularitasnya juga menanjak juga dengan aktivitas-aktivitasnya dia sendiri, misalkan aktivitas bisnis atau aktivitas mengelola klub Persis Solo dan juga misalkan, dia memiliki podcast yang cukup banyak gitu ya viewers-nya," katanya saat dihubungi Suara.com.

Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa pihak yang dirugikan bila Kaesang memilih berlabuh di PSI, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kerugian tersebut lantaran popularitas Kaesang di anak muda yang baik.

"Nah kalau siapa yang dirugikan tentunya PDI Perjuangan. Sedangkan, PSI akan mendapatan keuntungan dari sisi popularitas Kaesang yang sangat baik di kalangan anak muda. Tentunya (bergabungnya Kaesang) menjadi sebuah nilai tambah bagi PSI untuk ke depannya," ujarnya.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Gabung PSI, Ketum Kornas Jokowi Milenial: Itu Demokrasi, Sah-sah Saja

Baliho besar Kaesang Pangarep di Depok [PSI]
Baliho besar Kaesang Pangarep di Depok [PSI]

Dengan demikian menurutnya, PSI akan mendapat limpahan popularitas dari kalangan anak muda. Namun, ia juga mengatakan hal tersebut masih harus dibuktikan juga saat Pemilu.

"Apakah dengan hadirnya Kaesang itu akan menambah perolehan suara dari PSI? Tapi kalau dari sisi popularitas, dengan posisi PSI saat ini, akan meningkatkan popularitasnya. Dan itu menjadikan keuntungan bagi PSI," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PSI Isyana Bagoes Oka meminta doa agar putra bungsu Presiden Jokowi tersebut benar gabung ke PSI

"Saya belum bisa bicara terlalu jauh. Mohon doanya ya," ucap Isyana kepada Suara.com, Rabu (20/9/2023).

Sementara itu, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie seolah tidak tahu kalau video tersebut Kaesang atau bukan. Namun, ia tidak menafikan bila PSI pasti senang jika kabar tersebut benar.

"Masa iya itu Mas Kaesang? Wah kalau iya, senang sekali," kata Grace.

"Kalau harapan sih harus selalu ada. Kalau ga gitu, hidup suram banget," Grace menambahkan.

Sosok Mirip Kaesang

Namun, Grace tidak menegaskan terkait video dengan suara dan sosok mirip Kaesang diunggahan Instagram @psi_id.

"Serupa kan belum tentu sama… yah kita berdoa aja," kata Grace.

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat. (Suara.com/Novian)
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat. (Suara.com/Novian)

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat meminta Kaesang tidak tergesa-gesa ambil keputusan gabung dengan PSI.

"Saran saya adalah untuk masuk organisasi partai politik itu 'ojo kesusu', 'ojo grusa-grusu'," katanya di Kantor DPP PDIP Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Lebih lanjut, ia bahkan meminta Kaesang mempelajari AD/ART partai berlambang mawar itu.

"Sebaiknya, sebelum masuk dan aktif secara penuh di organisasi partai politik Mas Kaesang pelajari dan pahami dulu AD/ART, struktur, dan tata kelola organisasi partai tersebut," ujarnya.

Meski begitu, PDIP tak menekan atau memaksa siapapun dalam mengambil keputusan.

"Yang jelas, kami tidak bisa memaksa dan menekan seseorang dalam mengambil dan menentukan keputusan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI