Suara.com - Aksi tidak sportif dan mengarah pada kekerasan terjadi pada pertandingan futsal antara tim Kota Malang melawan tim Kabupaten Blitar dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
Sempat dikabarkan bahwa atlet futsal penendang kepala lawan itu bernama Muhammad Rafael Moreno. Namun, kabar itu baru-baru ini dibantah dan diklarifikasi pihak pandis. Ternyata, pelaku bukan Rafael, melainkan bernama M. Mahdi Nasrullah.
"Klarifikasi bahwasanya surat keputusan Nomor: 002/PANDIS/PORROV/FUTSAL-JTM/2023 memuat nama yang salah. Pemain nomor punggung 17 bukanlah Muhammad Rafael Moreno melainkan Mahdi Nasrullah," tulis akun @/camerapenjurunews.
Dalam pertandingan yang digelar pada Rabu (13/9/2023) lalu, Mahdi Nasrullah secara tiba-tiba diduga menendang kepala lawannya yang tengah melakukan selebrasi dengan posisi sujud setelah mencetak gol.
Adapun pemain futsal yang diduga ditendang oleh Mahdi Nasrullah bernama Hanafi Jauhar Ahmad yang merupakan pemain futsal dari Kabupaten Blitar.
Akibat ditendang, Hanafi langsung meringkuk di tengah lapangan, kesakitan karena tendangan keras tersebut. Sementara Mahdi Nasrullah tampak berjalan biasa seperti tak bersalah.
Momen mengerikan itu terekam kamera ponsel dan videonya tersebar di sejumlah akun media sosial hingga menjadi viral.
Selanjutnya bisa ditebak, warganet geram dengan aksi Mahdi Nasrullah. Diduga ia melakukan itu karena timnya mengalami kekalahan dalam pertandingan itu.
Lantas seperti apakah tampang Mahdi Nasrullah? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Muhammad Rafael Moreno, Sosok Pemain Futsal Malang yang Tendang Kepala Lawan Kini Kena Sanksi Berat
Setelah videonya menendang Hanafi Jauhar Ahmad viral di media sosial, tak sedikit warganet yang penasaran dengan sosok Mahdi Nasrullah.
Ia memperkirakan usia Mahdi Nasrullah berkisar antara 16 hingga 18 tahun, karena menurutnya pemain yang berlaga di Porprov maksimal kelahiran tahun 2005.
Dan dalam laga Porpriv Jatim 2023, Mahdi Nasrullah mengenakan jersey futsal dengan nomor punggung 17.
Sanksi untuk Mahdi Nasrullah
Atas ulahnya yang diduga menendang lawannya ketika melakukan selebrasi sujud syukur, Panitia Disiplin Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VII (Pandis Porprov Jatim) melarang Mahdi Nasrullah bermain selama dua tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP hingga AFK.
Ia dinyatakan bersalah karena telah menunjukkan perilaku buruk terhadap pemain lawan dan melanggar Pasal 49 Kode Disiplin.
Selain Mahdi Nasrullah, asisten pelatih bernama Bagus Irmawanto dan pemain Kota Malang lainnya, Diki Hidayat Pratama juga dikenai sanksi.
Ketiganya dinyatakan terbukti bersalah karena melakukan tingkah laku buruk pada pertandingan babak delapan besar Porprov Jatim VIII 2023 saat melawan tim Kabupaten Blitar.
Adapun sanksi yang dijatuhi kepada Bagus Irmawanto yakni denda sebesar Rp 5 juta dan skorsing tak boleh mendampingi tim selama 6 bulan.
Sementara Diki Hidayat dijatuhi sanksi tak boleh bermain selama 6 bulan di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP hingga AFK.
Kontributor : Damayanti Kahyangan