Suara.com - Biodata profil Patrick Walujo, bos GoTo di balik AdaKami belakangan ini banyak dicari oleh warganet. Buntut viralnya salah satu cuitan di jagat X oleh akun @rakyatvspinjol. Dalam cuitannya itu menceritakan salah satu korban yang meninggal dunia setelah diteror secara tidak manusiawi oleh DC AdaKami.
Sebelumya, melalui akun X @rakyatvspinjol menceritakan bahwa ada korban yang meminjam uang di platform AdaKami sebesar Rp 9,4 juta. Yang mengejutkan, nasabah tersebut harus mengembalikan tagihannya sekitar Rp 19 jutaan.
Berdasarkan kesaksiannya, AdaKami memberikan pinjaman dengan jumlah bunga 0,4 persen per hari serta biaya admin sebesar 100 persen. Dengan modus tersebut, AdaKami ditengarai telah melakukan penetapan bunga pinjaman yang terselubung.
Tak sampai di situ, pihak Debt Collector AdaKami juga disebut telah melakukan peneroran terhadap korban dengan cara yang tidak manusiawi. Hingga pada akhirnya korban memilih untuk mengakhiri hidupnya. Teror itu terus berlanjut hingga keluarga dan kerabatnya bahkan setelah korban sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Serba-serbi AdaKami: Pinjol Menggiurkan yang Membelenggu, Bikin Nasabah Bunuh Diri
Diketahui bahwa PT Pembiayaan Digital Indonesia dalam 3 tahun terakhir ini mampu memacu platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending AdaKami untuk menjadi pemain dalam lima besar di Indonesia. FinVolution, raksasa pembiayaan terbesar dari China, dan Patrick Walujo lewat Northstar adalah orang di balik AdaKami. FinVolution tercatat sebagai pemilik 80 persen saham, sementara Patrick melalui PT Paraduta Satya Wahana memegang 20 persen di AdaKami.
Lantas seperti apa sosok Patrick Walujo? Bagaimana dengan perjalanan kariernya hingga ia ditunjuk menjadi CEO GoTo? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Biodata Profil Patrick Walujo, Bos GoTo di Balik AdaKami
Patrick Walujo adalah investor dalam beberapa perusahaan besar di Indonesia. Pria berusia 46 tahun ini mempunyai nama lengkap Patrick Sugito Walujo. Ia merupakan suami dari Ayu Patricia Rachmat, anak pendiri Triputra Group, Theodore Permadi Rachmat atau lebih dikenal dengan Teddy Rachmat.
Pada tahun 1987 sampai 1993, Patrick mengenyam pendidikan di SMA Kolese Kanisius. Selesai menyelesaikan pendidikan SMA nya, ia kemudian melanjutkan studi ke Cornell University di New York, Amerika Serikat. Dia berhasil meraih gelar sarjana di bidang operations research & industrial engineering.
Baca Juga: AdaKami Resmi atau Tidak? Buntut Kasus Penagihan Pinjol Berujung Nyawa Nasabah Melayang
Perjalanan Karier Patrick Walujo
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Cornell University, Patrick lantas memulai perjalanan karier sebagai analis di Goldman Sachs & Co, yang merupakan salah satu bank investasi terkenal di Amerika Serikat, sejak tahun 1997 hingga 2000. Setelah itu, Patrick lalu melanjutkan kariernya sebagai Senior Vice President Pacific Century Ventures, di Tokyo, pada tahun 2000-2003.
Di tengah pekerjaan, pada Maret tahun 2003, Patrick mendirikan Northstar Group, sebuah perusahaan investasi yang bergerak pada bidang pengelolaan private equity dan venture capital. Di perusahaan inilah, Patrick menjabat sebagai co-founder dan co-managing partner sampai saat ini. Northstar Group juga menjadi salah satu dari sekian pemilik saham GoTo.
Patrick pernah bekerja sama dengan Glenn Sugita di perusahaan Northstar. Glenn saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat. Selama musim liga pada tahun 2012 hingga 2014, Northstar juga menjadi investor tetap di Persib.
Selanjutnya pada tahun 2015, Patrick melalui Northstar tercatat sebagai investor Gojek pada generasi awal. Setahun kemudian, Gojek menjadi perusahaan rintisan di Indonesia yang pertama mencapai status "unicorn" dengan valuasi hingga sebesar US$ 1 miliar.
Salah satu kesuksesan dari investasi yang dilakukan Patrick adalg investasi di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Bersama dengan perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Texas Pacific Group (TPG), Northstar membeli sebesar 71,61 persen saham BTPN dengan nilai US$ 195 juta atau setara Rp 1,79 triliun pada Maret 2008 lalu. Beberapa tahun berselang, TPG Nusantara secara bertahap melepas seluruh saham BTPN.
Kemudian, Patrick berinvestasi bersama dengan Jerry Ng di bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO), melalui Wealth Track Technology Ltd, salah satu perusahaan investasi populer yang berbasis di Hong Kong. Setelah akhirnya diakuisisi, harga saham ARTO mulai meroket.
Kemudian pada tahun 2022, Patrick mulai berinvestasi di Ternak Uang. Bergabungnya Patrick pada platform belajar investasi ini didukung leqat pendanaan awal atau disebut sebagau seed funding. Berdasarkan informasi yang beredar, pendanaan awal itu bernilai hingga tujuh digit.
Hingga kemudian pada RUPSLB yang berlangsung 2 Maret lalu, GoTo merombak hampir seluruh jajaran komisaris dan direksi perusahaan. Adapun salah satu perubahan yang dilakukan yakni dengan mengangkat beberapa nama-nama baru sebagai komisaris, termasuk Patrick Walujo.
Selain menjabat sebagai komisaris di GoTo, Patrick juga menjadi komisaris di PT Indosat Tbk (ISAT) sejak tahun 2021 sampai saat ini. Patrick Walujo menggantikan komusaris sebelumnya yaitu Andre Soelistyo.
Nah itulah tadi ulasan mengenai biodata profil Patrick Walujo, bos GoTo di balik AdaKami. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari