Infografis
Suara.com - Bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dikabarkan sudah mengurucut ke dua nama, yakni Menko Polhukam Mahfud MD dan Menparekraf Sandiaga Uno kekinian.
Namun yang menarik, respons para Sekretaris Jenderal partai-partai politik pengusung Ganjar mendengar kabar tersebut.
Berdasarkan pantauan Suara.com, awalnya partai-partai pengusung Ganjar yakni PDIP, PPP, Partai Hanura dan Perindo menggelar rapat rutin bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Ganjar di Gedung High End MNC, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Rapat pun selesai digelar, kemudian 4 sekjen dari masing partai politik menggelar konferensi pers menjelaskan isi rapat. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq.
Baca Juga: Muncul di Tayangan Adzan, Ganjar Pranowo Sebut Hanya Diajak Tim Kreatif
Salah satu awak media kemudian bertanya mengenai kabar bacawapres Ganjar yang sudah menguat ke dua nama yakni Mahfud dan Sandiaga.
Mendengar hal itu sontak 4 Sekjen partai yang ada dalam konferensi pers merespons pertanyaan dengan senyuman.
Usai senyuman dilempar kemudian Hasto memberikan jawabannya. Ia menegaskan, bahwa pada saatnya Ganjar akan didampingi oleh bacawapresnya. Ia mengatakan, pihaknya akan mengikuti aturan main terkait pendaftaran capres-cawapres dibuka oleh KPU.
"Jadi prinsipnya, tim pemenangan nasional pak Ganjar Pranowo dan nantinya akan ada calon wakil presiden yang mendampingi beliau, itu taat pada aturan main. Jadi KPU menetapkan bahwa kemungkinan besar pendaftaran dimulai pada tanggal 19 Oktober, maka kami pun taat," kata Hasto.
Terkait bacawapres, Hasto menekankan, jika pada momentumnya nanti akan diumumkan.
Baca Juga: Ngaku Bisa Usir TKA China, Tapi Ganjar Masih Ragukan SDM Indonesia
"Sedangkan, siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo yang jelas pada masa-masa pendaftaran itulah, nanti momentumnya dan apakah mau diumumkan sebelumnya atau pada masa pendaftaran, itu nanti merupakan titik temu antara berbagai aspek yang sifatnya strategis, ada elemen of surprise-nya, ada kalkulasi elektoralnya, ada kalkulasi terkait dengan bagaimana terjadinya dukungan dari rakyat, kesiapan dari seluruh tim pemenangan," pungkasnya.
