Suara.com - Kisah tiga pilot terdampar di Pulau Kanibal telah viral di TikTok. Bagaimana tidak, kisah itu memicu pro kontra antara lucu dan tidak. Cerita itu juga membuat penasaran publik, khususnya mengenai nasib pilot ketiga yang membawa durian.
Sebagai informasi, sebelumnya kisah tiga pilot ini dibawakan oleh sebuah akun TikTok bernama @/diasbawolee pada 3 Agustus 2023. Kisah aneh 3 pilot itu membuat warganet memberikan respons beragam karena ending dianggap plot twist.
Dikisahkan, sebuah pesawat mengalami kecelakaan hebat sampai menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin. Namun, nasib berkata baik pada tiga pilot dari pesawat tersebut.
Tiga pilot pesawat itu selamat, tetapi mereka terdampar di sebuah pulau yang dihuni oleh suku kanibal. Sebagai informasi, suku kanibal merupakan sekelompok orang yang memakan sesama manusia.
Baca Juga: Viral Wanita Asal Cilacap Ini Jadi Penipu Demi Judi Online, Korban Rugi Ratusan Juta
Ketiga pilot itu langsung ditahan dan dibawa kepada kepala suku untuk disantap. Mereka pun ketakutan dan mencari cara untuk selamat dari santapan mereka. Dengan penuh tekad dan keberanian, mereka memohon-mohon kepada kepala suku agar tidak dimakan.
Kepala suku yang sebelumnya skeptis, akhirnya berjanji akan membebaskan 3 pilot tersebut asalkan mereka memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah masing-masing dari mereka harus membawa 10 buah yang berbeda.
Karena merasa bisa mampu, ketiga pilot itu dengan mudah menyetujui syarat itu dan mencari buah di hutan. Pilot pertama berhasil membawa buah apel dan memberikannya kepada kepala suku.
Namun ternyata, kepala suku kembali memberikan syarat tambahan untuk membebaskan pilot tersebut. Syarat kedua adalah sang pilot memasukkan 10 buat apel ke dalam tubuhnya melalui bokong, dan tidak boleh mengeluarkan suara apapun.
Meski dirasa mustahil, pilot pertama tetap melaksanakan syarat itu karena sangat takut dimakan oleh anggota suku. Pilot pertama lantas berusaha memasukkan apel itu ke bokongnya.
Baca Juga: Siapa Pembuat Cerita Tiga Pilot Terdampar di Pulau Kanibal? Ini Profilnya
Sayang, ukuran apel yang besar membuat pilot pertama mengeluarkan suara. Alhasil pilot pertama yang membawa apel menjadi korban santapan suku kanibal.
Tibalah pilot kedua yang membawa buah kelengkeng. Ia merasa akan berhasil menjalankan syarat kedua karena ukuran buah yang ia bawa kecil. Terbukti, pilot kedua berhasil memasukkan sembilan buah tanpa hambatan apapun.
Namun, pada saat berada di ujung keberhasilan, ia tiba-tiba tertawa dengan suara yang keras. Tidak ada yang mengetahui alasan pilot kedua tertawa. Ia pun langsung dibunuh dan disantap oleh suku kanibal.
Setelah tewas, pilot pertama dan pilot kedua dikisahkan bertemu kembali di surga. Di sana mereka berdua bercerita pengalaman mereka di Pulau Kanibal.
Pilot pertama kemudian bertanya apa alasan pilot kedua tertawa hingga terbahak-bahak saat itu, sehingga gagal bebas. Tak disangka, ternyata ia tertawa karena melihat pilot ketiga datang membawa buah durian.
Keduanya pun langsung kembali tertawa bersama di surga karena membayangkan pilot ketiga membawa durian. Pasalnya, buah durian sangat besar dan punya duri tajam, sehingga tidak mungkin bisa dimasukkan dalam bokong tanpa bersuara.
Namun nyatanya, kisah tiga pilot tersebut tidak berhenti sampai situ saja. Tak sedikit warganet yang penasaran bagaimana nasib pilot terakhir yang membawa durian tersebut.
Apabila melihat syarat kedua dari kepala suku, tentu saja pilot ketiga diyakini akan menyusul kedua temannya di surga. Walau begitu, banyak warganet yang menebak-nebak alternatif ending pilot ketiga, termasuk kemungkinan selamat.
Menurut seorang warganet, pilot ketiga kemungkinan akan selamat dan tidak menyusul teman mereka ke surga. Alasannya, kepada suku dinilai menyukai buah durian.
“Pilot yang bawa durian selamat bang karena buah durian buah kesukaan kepala suku,” tebak warganet di kolom komentar.
Namun, ada juga yang menyebut bahwa pilot ketiga ikut bergabung bersama dengan teman-temannya di surga.
Hingga kini masih belum diketahui bagaimana sebenarnya akhir cerita tersebut. Tetapi cerita ini dipastikan hanyalah fiktif yang bertujuan menghibur, bukan diambil dari kisah nyata.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa