Suara.com - Yana Mulyana resmi diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya sebagai Wali Kota Bandung nonaktif. Pemberhentian tersebut dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (20/9/2023).
Pemberhentian tersebut menyusul Yana yang menjadi tersangka dugaan suap pengadaan CCTV serta jasa penyedia internet di wilayah Bandung dalam program Bandung Smart City.
"Memberhentikan dengan tidak hormat saudara H. Yana Mulyana dari jabatannya sebagai Wali Kota Bandung sisa masa jabatan 2018—2023. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 4, 6, 11, dan 20 September 2023. Ditandangani Tito Karnavian (Mendagri)," demikian putusan yang dibacakan.
Adapun pemberhentian secara tidak hormat dilakukan sebelum Penjabat (Pj). Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melantik enam pj. wali kota dan pj. bupati di Aula Barat, Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Baca Juga: Rugikan Negara Rp 2,1 Triliun, Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Ditahan KPK
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan menanggapi perihal pemberhentian secara tidak hormat terhadap Yana. Benni menyebut pemberhentian itu dilakukan sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
"Itu ada proses hukum, ya, yang dilewati, jadi Kementerian Dalam Negeri hanya mengikuti proses hukum," kata Benni.
Lebih lanjut, Benni menjelaskan kalau pemberhentian itu juga didasari oleh adanya keterlibatan Yana dalam kasus korupsi.
"Berdasarkan keputusan dari pengadilan, itulah yang menjadi rujukan, menjadi pegangan Menteri Dalam Negeri untuk menindaklanjutinya sehingga keluarlah SK pemberhentiannya," terang Pj Bupati Purwakarta itu. [ANTARA]
Baca Juga: Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Ditahan KPK!