Massa GNPR Gelar Aksi Bela Rempang di Patung Kuda,

Rabu, 20 September 2023 | 14:27 WIB
Massa GNPR Gelar Aksi Bela Rempang di Patung Kuda,
Massa yang tergabung dalam GNPR menggelar aksi Bela Rempang yang dilakukan di Jalan Merdeka Barat, tepatnya di Kawasan Patung Kuda, Jakarta pada Rabu (20/9/2023). [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan massa yang menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), melakukan aksi demonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, atau tepatnya di Parung Kuda, Jakarta Pusat pada Rabu (20/9/2023).

Dalam aksinya, mereka menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan proyek investasi Rempang Eco City.

Pantauan Suara.com, para demontran menggelar aksinya di pinggir jalan bundaran air mancur Thamrin.

Sehingga, arus lalulintas sedikit terhambat, karena massa memakan bahu jalan.

Baca Juga: FPI Dkk Gelar Aksi Bela Rempang di Patung Kuda Siang Ini, Menantu Habib Rizieq Dikabarkan Ikut Demo

Beberapa laksar dari Front Persaudaraan Islam (FPI) yang mengenakan seragam serba putih berdiri di sekitar mobil komando.

Sebelum memulai orasi, sejumlah orator membacakan salawat serta lagu yel-yel penyemangat.

Namun tetap saja para demonstran lebih memilih duduk berteduh di pinggir-pinggir jalan, ketimbang berada di depan mobil komando.

Sebelumnya disampaikan Tim bantuan hukum FPI Aziz Yanuar bahwa aksi ini diklaim dihadiri sekitar 1.000 massa.

"Target 1.000," kata Aziz saat dikonfirmasi, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Siapa Bang Long? Datok Iswandi Tokoh Perlawanan Relokasi Rempang Ogah Buka Baju saat Diamankan

Dalam aksi tersebut, Aziz juga mengklaim menantu Habib Rizieq Shihab sekaligus Ketua Umum FPI, Habib Muhammad bin Husein Alatas direncanakan akan hadir.

"Habib diusahakan hadir," katanya. 

Ribuan Personel Pengamanan

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyampaikan pihaknya telah menyiapkan 1.000 personel pengamanan. 

"Untuk di Patung Kuda kita siapkan personel 10 SSK kurang lebih 1000 personel," ujarnya.

Selain itu juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Rekayasa bersifat situasional ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan.

"Setiap orang diharapkan mematuhi setiap aturan apakah itu terkait dengan berlalu lintas dan juga untuk penyampaian pendapat di muka umum. Sehingga aktivitas masyarakat ibu kota tetap bisa berjalan meskipun ada beberapa titik yang harus dialihkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI