Suara.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mengungkapkan bila dirinya adalah bacawapres termiskin dibanding lainnya. Bahkan ia menyebut aset miliknya kebanyakan adalah utang.
Hal ini diungkapkan Anies kala menjawab pertanyaan jurnalis senior Najwa Shihab dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" di UGM, Yogyakarta, dikutip Suara.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (19/9/2023).
Mulanya, Najwa Shihab bertanya terkait berapa uang yang dikeluarkan Anies selama dirinya melakukan sosialisasi keliling ke sejumlah daerah.
"Sudah habis uang berapa?," tanya Najwa Shihab melempar pertanyaan ke Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Kritik Kualitas Pendidikan di Indonesia: Jumlah Bangku SD, SMP, SMA Bak Piramida
Diketahui, Anies adalah bacapres paling awal di deklarasikan. Ia ditetapkan sebagai bacapres oleh Partai NasDem sejak Oktober 2022.
Sejak penetapan sebagai bacapres, Anies kerap berkeliling ke sejumlah daerah untuk sosialisasi. Terlebih, penetapan dirinya sebagai bacapres tak lama berselang setelah ia lengser dari kursi Gubernur DKI Jakarta.
Kembali ke pertanyaan Najwa Shihab, Anies tak memberikan jawaban rinci. Ia hanya berseloroh kepada audiens apakah bersedia menyumbang, alih-alih menjawab rinci soal angka biaya yang telah dikeluarkan.
"Mudah-mudahan di sini ada yang mau nyumbang, nanti," kata Anies.
Hanya saja, Anies memberikan pengakuan bahwa dari semua bacapres, dirinya lah calon dengan aset paling kecil alias paling miskin.
Baca Juga: Ogah Disuruh Najwa Shihab Refleksi, Prabowo Malah Hormat Depan Cermin
Jika dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dipublikasikan di situs KPK, Anies tercatat memiliki aset sebesar Rp 11,19 miliar.
Anies bahkan mengaku asetnya miliknya kebanyakan dalam bentuk utang. Kata dia, hingga saat ini, dirinya masih memiliki kredit rumah.
Tanpa menyebut berapa jumlah uangnya, Anies menyatakan dana kampanye didapat dari bantuan para relawan.
"Jadi gerakan yang kami dorong, gerakan perubahan, dilakukan ramai-ramai, lah. Begitu banyak yang membantu, mayoritas bantuannya tidak dalam bentuk rupiah," tutur Anies.
"Kami dipinjami rumah, kendaraan, staf-staf yang kita bekerja bersama sebagian adalah mereka dibayar oleh perusahaan-perusahaan yang mau membantu kita. Jadi, secara pembiayaan itu bukan pembiayaan seperti diberikan rupiah bentuknya adalah natura," sambungnya.
Tak sampai di situ, Najwa Shihab lantas kembali mencecar masih seputar modal kampanye Anies. Perempuan yang akrab disapa Nana ini mengatakan, uang tunai tetap diperlukan dalam kampanye mengingat biaya politik sangat mahal.
Ia kemudian menyinggung total modal yang dikeluarkan calon legislatif di Jakarta mencapai Rp 40 miliar, sesuai dengan pernyataan bakal calon presiden pendamping Anies, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Cak Imin sempat bilang untuk bisa jadi caleg di DKI minimal Rp 40 miliar di Jakarta. Dan kota-kota besar itu enggak terima kerudung atau kaos, Mas, (mereka) terimanya kulkas. Apa rencana Anda untuk mengumpulkan uang sebanyak itu?" tanya Najwa.
"Bukan kami mengumpulkan dana, mereka yang mengumpulkan, mereka (yang) bekerja. Kalau saya datang ke sebuah tempat, maka tuan rumah di sana yang akan meng-handle seluruh biayanya. Ini menjadi sebuah iuran," jawab Anies.
Anies lantas melanjutkan menjawab pertanyaan tegas Najwa terkait apa langkah konkret yang bakal diambil di masa-masa kampanye nanti, selain mengandalkan dana sumbangan relawan.
Anies mengaku telah membuat desain kaos dan banner untuk keperluan kampanye.
"Kami sendiri tidak mencetak, tapi kami siapkan konten dan kami minta kepada semua, bila Anda percaya apa yang kami rencanakan, akan kami kerjakan. Bantu kami untuk melakukan perubahan di republik ini, karena tidak mungkin kita kerjakan sendirian," kata Anies.