Suara.com - Sebuah rumah di Jalan Kramat Asem Raya, Gang Mancung, RT 12, RW 12, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, membuat geger warga lantaran banyak menjadi sarang ular sanca. Hal itu usai 14 ekor ular sanca kembang ditemukan dalam rumah dua lantai tersebut.
Seorang warga bernama Aris (48) mengatakan, rumah tersebut telah lama kosong. Seingatnya, rumah tersebut telah kosong selama 15 tahun, setelah para penghuninya pergi.
Aris bercerita, rumah tersebut sebelumnya dihuni oleh sebuah keluarga berisikan 5 anggota keluarga. Pasangan suami istri serta 3 orang anak.
Namun Aris sendiri tidak begitu mengenal nama orang tua penghuni rumah. Ia hanya kenal dengan anak terakhir dari pasangan suami istri tersebut.
Baca Juga: Rumah Mama Beneth di Matraman Bikin Merinding, Warga: Mirip Sinetron, Muncul Ular Tiap Malam
"Kalau nama orang tuanya saya kurang tahu. Tapi saya biasa manggil-nya Mama Beneth, karena anak terakhirnya bernama Beneth dan saya sempat main dengan dia waktu kecil,” kata Aris kepada Suara.com saat ditemui di lokasi, Selasa (19/9/2023).
Aris sedikit mengulas masa kecilnya. Ia bercerita, biasanya ia bersama Beneth kerab bermain sepak bola dan gerobak sodor, serta permainan rakyat lainnya.
“Kalau dulu kan masih banyak permainan, gak kayak sekarang anak kecil cuma main HP,” kata Aris,
Aris mulai mengerenyitkan dahinya saat disinggung sejak kapan, keluarga tersebut pindah ke kampung itu.
“Sekitar 30-40 tahun lalu,” ucapnya berupaya mengingat hal itu.
Baca Juga: Viral Seorang Nenek Dijambret Hinggah Tersungkur ke Aspal di Matraman, Polisi Buru Pelaku
Namun saat ditanya lebih lanjut, Aris tak bisa mengingat persis tahun kepindahan keluarga Beneth.
Pindahnya keluarga Beneth
Aris mengatakan, keluarga Beneth mulai meninggalkan rumah tersebut sejak menikah.
Orang yang pertama menikah yakni kakak perempuan Beneth bernama Carrol. Ia tinggal bersama suamiya usai menikah di daerah Cipete Jakarta Selatan.
Setelahnya, kakak Beneth yang bernama Carlo pun menikah, dan tinggal bersama istrinya di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Itu jadinya tinggal di sini cuma dua orang, ibunya dan Beneth," kata Aris.
Namun, setelah Beneth menikah dan tinggal di Tangerang, sang ibu pun tinggal sendiri di rumah tersebut. Namun sejak 15 tahun silam, sang ibu sakit dan dirawat secara bergantian oleh ketiga anaknya, dan kemudian meninggal dunia.
Sehingga rumahnya yang berada di Jalan Kramat Asem pun tak berpenghuni hingga saat ini. Sejak kosong selama belasan tahun, rumah tersebut jadi makin tidak terawat.
Pantauan Suara.com di lokasi, rumah berlantai dua ini pun sebagian atapnya telah ambruk. Sehingga, teras rumah tersebut sudah tidak memiliki atap.
Meski demikian, masih ada sejumlah barang di dalam rumah yang dikatan telah kosong sekitar 15 tahun tersebut. Terlihat beberapa barang seperti, kursi dan bufet, serta beberapa buah kasur yang disenderkan ke tembok dalam ruang tamu rumah tersebut.