Curhat Konglomerat Takut Beri Bantuan karena Ada Intimidasi, Anies: Pajaknya Langsung Diperiksa

Dwi Bowo Raharjo
Curhat Konglomerat Takut Beri Bantuan karena Ada Intimidasi, Anies: Pajaknya Langsung Diperiksa
Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan)

"Mereka takut, kami mengalami."

"Mereka takut, kami mengalami. Pengusaha-pengusaha yang berinteraksi, bertemu, mereka mengalai pemeriksan pajak dan pemeriksan lain," jawab Anies.

Ia menerangkan ada pengusaha di Jawa Barat hingga Jawa Tengah berkomunikasi hingga mau membantu pencalonan Anies namun langsung 'diusik' di antaranya soal pajak.

"10 perusahaan miliknya diperiksa, pajaknya miliknya. Takut orang bantu. Padahl mereka bukan bantu saya, membantu relawan membuat event," jelasnya.

Najwa Shihab kemudian kembali menegaskan pernyataan Anies tersebut. Dia bertanya pihak yang melakukan intimidasi tersebut merupakan alat negara.

Baca Juga: 9 Naga Jadi 'Kucing Jinak' di Tangan Prabowo? Analis Ungkap Gestur Tak Terduga Para Konglomerat di Istana

"Iya," jawab Anies.

Meski demikian, Anies mengaku tidak tahu siapa yang memerintahakan alat negara untuk memeriksa pajak konglomerat yang mau mencoba beri bantuan acara Anies.

"Saya gak tahu yang merintahkan siapa. Fakta di lapangan seperti itu," jelasnya.

Anies memastikan bakal memberikan perubahan jika terpilih menjadi Presiden ke-8 RI. Dia mengklaim tidak akan membuat rakyat takut.

"Akankah kita membiarkan rasa takut? tidak. Bapak jangan takut kalau ada perubahan," katanya.

Baca Juga: Sesumbar Dapat Gelar Doktor Betulan, Intip Judul Disertasi Anies Baswedan