Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku memiliki segala informasi soal partai politik di Indonesia dari Badan Intelijen Negara (BIN), Polri hingga Polri. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan kalau Jokowi begitu paham mana orang yang berniat baik dan mana yang memang memiliki niat jelek.
Itu disampaikan Mahfud usai mengikuti acara Jalan Sehat Nasional HUT ke-57 KAHMI, Jakarta, Minggu (17/9/2023).
"Ini presiden pasti punya intelijen, siapa politikus yang nakal, siapa politikus yang benar. Siapa yang punya kerja gelap, siapa yang punya kerja terang itu punya presiden," kata Mahfud dikutip Senin (18/9/2023).
Mahfud mewajarkan pernyataan Jokowi tersebut karena memang secara rutin Kepala Negara mendapatkan informasi dari intelijen. Oleh sebab itu, Jokowi memahami gerak-gerak asli dari para politisi.
Baca Juga: Masih Lihat-lihat Koalisi yang Terbentuk, Jokowi Minta Relawannya Sabar Menunggu Keputusan Dukungan
Lebih lanjut, ia menegaskan kalau Jokowi tidak melanggar peraturan perundang-undangan atas sikapnya seperti itu.
"Apa gunanya ada intelijen kalau tidak boleh lapor ke presiden," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku tahu soal situasi dan arah politik partai politik Tanah Air.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu, ingin menuju ke mana saya juga ngerti. Jadi informasi yang saya terima komplet. Dari intelijen saya ada BIN, dari intelijen di Polri ada, dari intelijen di TNI saya punya, dan informasi-informasi di luar itu," jelas Jokowi.
Baca Juga: Warga Rempang Menangis: Pak Jokowi Mohon Kami Tak Digusur