Masyarakat pun terheran-heran terkait dengan dalang di balik aksi penghilangkan itu. Terlebih hasil percakapan seorang staf politik Kedutaan Besar AS di Jakarta dengan seorang pemimpin organisasi mahasiswa memunculkan nama Prabowo Subianto.
Narasumber tersebut mengaku mendapatkan informasi dari Kopassus bahwa penghilangan paksa dilakukan oleh Grup 4 Kopassus. Informasi itu juga menyebut bahwa terjadi konflik di antara divisi Kopassus bahwa Grup 4 masih dikendalikan oleh Prabowo.
Sementara itu, pada masa kampanye Pilpres 2014, Prabowo berulangkali menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah pada saat rangkaian Peristiwa 1998. Ia juga menegaskan dirinya hanya menjalankan perintah dari atasan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa