Suara.com - Niat puasa maulid adalah niat yang diucapkan oleh sebagian umat Islam yang ingin berpuasa pada bulan Rabiul Awal, bulan yang dipercaya sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Namun, apakah ada puasa khusus untuk maulid Nabi? Bagaimana hukumnya? Berikut ini adalah ulasan singkat tentang niat puasa maulid.
Niat puasa Maulid Nabi
Sebenarnya, tidak ada puasa khusus untuk maulid Nabi. Laman Islam Pos bahkan menyebutkan bahwa jika Maulid Nabi jatuh pada hari Jum’at, umat Islam tidak disarankan untuk berpuasa, kecuali sudah berpuasa sehari sebelumnya.
Baca Juga: Apakah Tanggal 29 September 2023 Cuti Bersama Maulid Nabi? Cek Update SKB 3 Menteri Ini
Puasa yang dianjurkan di bulan Rabiul Awal adalah puasa sunnah yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa sunnah mutlak.
Jadi, niat puasanya pun sama dengan niat puasa sunnah pada umumnya.
Berikut ini adalah contoh niat puasa sunnah di bulan Rabiul Awal.
- Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Baca Juga: Apakah Ada Cuti Bersama Maulid Nabi 2023? Catat Hari Libur Sesuai SKB 3 Menteri
Nawaitu shauma yaumal-itsnaini sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala.
- Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumal-khamiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis sunnah karena Allah Ta'ala.
- Niat Puasa Daud
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma daawuda sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat puasa Daud sunnah karena Allah Ta'ala.
- Niat Puasa Sunnah Mutlak
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Aku berniat puasa esok hari sunnah karena Allah Ta'ala.
Hukum Puasa Maulid
Puasa di bulan Rabiul Awal termasuk dalam puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala.
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadhan, baik karena ada waktu atau hari tertentu yang disunnahkan untuk berpuasa, maupun karena keinginan pribadi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hukum puasa sunnah adalah mandub atau anjuran, yaitu sesuatu yang jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
Namun, jika seseorang masih memiliki utang puasa wajib, seperti qadha Ramadhan atau kafarat, maka ia harus melunasinya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.
Demikian penjelasan tentang niat puasa maulid dan hukumnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri