Kapolda Papua Pastikan Polri Tidak Tambah Anggaran Khusus untuk Membebaskan Pilot Susi Air

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 16 September 2023 | 16:13 WIB
Kapolda Papua Pastikan Polri Tidak Tambah Anggaran Khusus untuk Membebaskan Pilot Susi Air
Kondisi pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang disandera TPNPB-OPM. Saat ini Polri belum menambah anggaran khusus untuk membebaskannya. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mabes Polri tidak menambah anggaran khusus untuk membebaskan pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri seperti dikutip Antara.

"Personel yang memang dari Satgas Damai Cartenz yang dibantu satuan dari polres sehingga pendanaan tetap menggunakan dana yang memang dialokasikan untuk satgas tersebut dan tidak ada penambahan," katannya.

Namun, ia mengemukakan upaya membebaskan sandera yang bekerja sebagai pilot di Susi Air itu masih terus dilakukan.

Baca Juga: UPDATE! Kapolda Papua Sebut Pilot Susi Air Disandera di Wilayah Sulit Terjangkau

Upaya tersebut termasuk dalam upaya negosiasi yang melibatkan berbagai pihak baik tokoh agama, masyarakat, keluarga dan Pemda Nduga.

"Hingga kini negoisasi memang terus dilakukan dan berharap kelompok tersebut mau membebaskan sanderanya," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengemukakan sudah lebih dari tujuh bulan Phillip Mehrtens disandera terhitung sejak kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya membakar pesawat sesaat setelah mendarat di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dari laporan yang diterima kondisi sandera dalam keadaan baik dan berharap kondisi tersebut benar adanya, kata Fakhiri. Pilot Phillip Mehrtens disandera sejak tanggal 7 Pebruari lalu.

Sebelumnya, TPNPB-OPM sempat mengancam menembak mati Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens. Penembakan akan dilakukan jika pemerintah tidak kunjung mengakui kemerdekaan Papua.

Baca Juga: Pemerintah Masih Usaha Bebaskan Pilot Susi Air, Jokowi: Semua Jurus Kita Gunakan

Hal tersebut disampaikan Kapten Philip melalui video yang diunggah juru bicara (jubir) Petisi Rakyat Papua (PRP) Jefry Wenda melalui akun Twitternya.

Dalam video tersebut, Kapten Philip mengatakan kalau TPNPB-OPM memberikan waktu dua bulan kepada negara lain untuk mendorong Indonesia segera mengakui kemerdekaan Papua.

"Saya kasih dua bulan lagi untuk ke semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua mereka akan tembak saya," kata Kapten Philip dikutip Sabtu (27/5/2023).

Setelah itu, pimpinan TPNPB-OPM Egianus Kogoya juga menuturkan hal serupa. Ia menginginkan agar negara-negara lain memaksa pemerintah Indonesia untuk menyatakan Papua merdeka.

"Itu pak pilot sudah mengakui diri bahwa dari negara terus dari negara Indonesia hanya mengaku saja, jadi dari negara luar harus todong Indonesia untuk mengaku karena pak pilot sudah bicara untuk karena kami kasih waktu dua bulan itu untuk pilot hidup," tuturnya.

"Kalau dua bulan kalau dari negara tidak todong ke Indonesia terus Indonesia kalau tidak mengaku kalau dua bulan itu lewat maka kami akan tembak pilot," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI