Suara.com - Peredaran tembakau sintetis atau tembakau gorila di wilayah Jakarta Pusat begitu masif. Mayoritas pengguna tembakau gorila merupakan para remaja.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, menyatakan tembakau gorila menjadi primadona para remaja lantaran biasanya digunakan sebelum melakukan tawuran.
“Terindikasi, ini juga banyak sekali digunakan oleh para pelaku tawuran,” kata Komarudin saat di Mapolres Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).
Komarudin menuturkan, narkotika dapat merubah sikap dan prilaku para remaja. Biasanya para pengguna cendrung melakukan tindakan kriminal, seperti tawuran.
“Setiap orang yang kami amankan terkait dengan tawuran, 70 sampai 80 persen positif narkoba,” ucapnya.
Biasanya para pelaku tawuran merupakan pengguna narkotika jenis ganja dan tembakau gorila, meski pun ada juga beberapa pelaku yang menggunakan amfetamine.
“Rata-rata ganja dan gorila. Walaupun ada beberapa juga yang positif amfetamin dan metamfetamin,” tutup Komarudin.