Suara.com - Berbicara soal Johar Baru sekaan tak ada habisnya. Pemukiman padat penduduk ini memiliki banyak kisah, mulai dari penyalahgunaan narkotika, pemukiman yang tidak memilik septic tank, hingga tawuran warga.
Pantauan Suara.com saat melintas di wilayah Tanah Tinggi, aktivitas kebanyakan dilakukan di bantaran kali yang terletak di pinggir jalan.
Ketua RT 10/12, Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Robby Suhendra (44) mengatakan dahulu saat tahun 2006 silam, tawuran di wilayahnya bisa terjadi sehari tiga kali.
“Sudah kayak minum obat,” kata Robby saat ditemui Suara.com, di kediamannya, Jumat (15/9/2023).
Robby menyebut tawuran bisanya terjadi hanya karena hal yang sepele. Paling sering dilakukan karena saling ejek.
“Biasanya yang anak-anak kecil dulu main ledek-ledekan. Abis itu yang gede-gede tuh pada ikutan,” ucapnya.
Akibat tawuran, tak jarang warga ada yang terluka. Bahkan ada salah satu warga di RW 12, yang menjadi cacat akibat terkena lemparan batu.
“Yang cacat permanen sampai sekarang ada. Matanya buta sebelah karena kena lempar baru,” tutur Roby.
Namun saat ini tawuran di wilayahnya sudah jarang terjadi. Pun, jika ada hanya beberapa kali, bisa terhitung dengan jari.
Baca Juga: Tawuran Bercelurit Pecah di Johar Baru Jakpus Tadi Pagi, 4 ABG Diciduk Polisi
“Sekarang udah jarang, karena juga pengawasannya sudah ketat dari petugas. Kalau pun ada, paling cuma beberapa kali saja,” katanya.