Alasan Rumah Tak Ada Septic Tank, Warga Johar Baru Jakpus Biasa BAB di Anak Kali Sentiong

Jum'at, 15 September 2023 | 18:47 WIB
Alasan Rumah Tak Ada Septic Tank, Warga Johar Baru Jakpus Biasa BAB di Anak Kali Sentiong
Alasan Rumah Tak Ada Septic Tank, Warga Johar Baru Jakpus Biasa BAB di Anak Kali Sentiong. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayoritas bangunan rumah di RT 10, RW 12 di kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat ternyata belum memiliki tangki tempat penampungan kotoran manusia (tinja) atau septic tank. Kebanyakan warga langsung membuang kotorannya ke saluran air atau kali.

Seperti warga lainnya, Robby Suhendra (44) selaku Ketua RT setempat pun mengaku jika rumah yang ditempatinya juga tak dilengkapi dengan septic tank. 

"Termasuk rumah saya gak ada septic tank-nya,” kata Robby kepada Suara.com saat ditemui di kediamannya, Jumat (15/9/2023).

Penampakan WC umum di pemukiman padat penduduk di Johar Baru, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)
Penampakan WC umum di pemukiman padat penduduk di Johar Baru, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)

Menurutnya, ada 22 bangunan rumah dengan jumlah 55 kartu keluarga (KK) yang menempati di RT 10.

Baca Juga: Ribuan Warga Johar Baru BAB di Kali, Heru Budi Janji Buatkan MCK Komunal

"Kayaknya semuanya gak punya septic tank,” ucapnya.

Robby menyampaikan, alasan mayoritas rumah warga tidak memiliki septic tank karena terbatasnya lahan. Faktor lain yang menyebabkan warga tak memiliki septic tank karena pemukiman tersebut berdekatan dengan anak Kali Sentiong.

Yah, lahannya kan juga sempit. Terus ditambah lokasinya dekat dengan saluran anak Kali Sentiong,” jelasnya.

Kampung Padat Penduduk

Pantauan Suara.com di lokasi, pemukiman  warga di RT 10/12 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru terlihat begitu padat. Untuk bisa masuk ke dalam pemukiman, harus melewati gang yang hanya berukuran sekitar 1,5 meter.

Baca Juga: Profil Harun Pembunuh Wanita Difabel di Cilacap: Tukang Parkir, Ingin Kuasai Harta Korban

Bahkan jika ada pemotor melintas, pejalan kaki harus menepi agar tidak terserempet.

Penampakan WC umum di pemukiman padat penduduk di Johar Baru, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)
Penampakan WC umum di pemukiman padat penduduk di Johar Baru, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)

Di depan pemukiman warga RT 10/12, terdapat sebuah WC umum, yang biasanya digunakan oleh para pengontrak, lantaran tidak memiliki kamar mandi.

Untuk satu kali mandi atau buang air besar, warga harus merogoh kocek Rp2 ribu.

"Tapi kalau nyuci, itu biasanya goceng (Rp5 ribu),” ungkapnya.

Janji Pemprov DKI Bikin MCK Komunal

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat bicara soal keluhan mengenai ribuan warga di Johar Baru, Jakarta Pusat yang belum mempunyai fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) hingga harus buang air besar ke kali. Ia berjanji akan membuatkan MCK komunal untuk masyarakat setempat.

Namun, Heru tak merinci soal penganggaran hingga waktu pelaksanaan pembuatan fasilitas toilet bersama tersebut.

"MCK komunal nanti dibuat," ujar Heru di Pelabuhan Muara Angke, Kamis (15/9/2023).

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Tak Punya MCK

Penasihat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiyantoro mengungkapkan fasilitas sanitasi di wilayah permukiman padat pendudukdi Jakarta masih minim. Bahkan, Karyatin menyebut terdapat ribuan KK yang belum memiliki MCK.

Hal ini dikatakan Karyatin saat membacakan pemandangan fraksi terhadap RAPBDP 2023. Karyatin mencontohkan di wilayah Johor baru terdapat 4.792 KK yang belum mendapat akses MCK komunal.

"Di kecamatan Johar Baru misalnya masih ada 4.792 kepala keluarga yang belum memiliki MCK," ujar Karyatin, dikutip Kamis (14/9/2023).

Anggota Komisi A DPRD DKI dari Fraksi PKS Karyatin Subiantoro saat reses di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021). [Ist]
Anggota Komisi A DPRD DKI dari Fraksi PKS Karyatin Subiantoro saat reses di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021). [Ist]

Karena itu, Karyatin menyebut kebanyakan warga malah buang air besar di kali atau badan air.

"Saat ini masih banyak rumah di pemukiman padat di Jakarta yang tidak memiliki MCK yang menyebabkan mereka masih buang air besar di badan air atau bukan di MCK," tuturnya.

Ia pun meminta Pemprov DKI Jakarta mengupayakan anggaran untuk pembuatan MCK komunal bagi warga atau dalam bentuk septic tank komunal. Dengan demikian, warga bisa memiliki sistem sanitasi yang baik meskipun di lahan yang terbatas dengan biaya yang tidak besar.

"Anggaran bisa dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN dan perusahaan swasta besar di Jakarta untuk pembangunan MCK komunal atau septic tank komunal tersebut sehingga beban pembiayaan dari APBD tidak terlalu besar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI