Kontroversi Berat Badan Rehan Naufal Usai Foto Perut Buncitnya Viral, PBSI Klarifikasi

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 15 September 2023 | 12:07 WIB
Kontroversi Berat Badan Rehan Naufal Usai Foto Perut Buncitnya Viral, PBSI Klarifikasi
Bentuk Perut Rehan Naufal Kusharjanto jadi sorotan (Twitter/@ainurohman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Klarifikasi Dokter PBSI

Rehan Naufal Kusharjanto (Instagram/@rehannaufalk28)
Rehan Naufal Kusharjanto (Instagram/@rehannaufalk28)

Dokter gizi Pelatnas PP PBSI dr. Paulina Toding, Sp.GK buka suara soal polemik bentuk fisik Rehan Naufal Kusharjanto. Dia mengatakan pihaknya selalu mengukur indeks massa lemak atlet setiap akan berangkat ke kejuraaan maupun ketika kembali ke Tanah Air, termasuk Rehan yang ketika itu terbang ke China Open.

"Saat Rehan mau berangkat turnamen China Open, indeks massa lemak di tubuhnya ketika kami ukur hasilnya normal, walaupun mepet ke batas atas," ungkap dr. Paulina dalam keterangannya melalui PBSI.

"Saat kembali ke pelatnas, tentu dia akan kembali kami cek berapa berat badannya termasuk massa lemak dan otot tubuh, lalu akan mendapat menu khusus serta kami pantau perkembangannya agar berat badan dan massa lemaknya kembali di kisaran normal," ujar dia.

dr Paulina menjelaskan standar indeks massa lemak tubuh untuk atlet putra adalah 10-18, sementara 18-26 untuk putri. "Ini standar massa lemak di dalam tubuh. Kalau kurang dari angka itu biasanya ada perlakuan khusus seperti menu tambahan dengan minum susu bagi atlet," jelas sang dokter.

"Nutrisi dan gizi semua atlet di pelatnas hari-harinya semua dikontrol. Sudah pasti berdasarkan hasil timbangan yang mencakup komposisi tubuh. Dari situ kami tahu asupan apa yang harus ditambah atau dikurangi untuk atlet, misalnya asupan penambahan susu dengan tinggi kalori atau dengan defisit kalori," sambung dr Paulina.

Oleh karenanya dr Paulina meyakini secara umum indeks massa otot dan lemak atlet-atlet di pelatnas hasilnya baik. Massa otot tubuh baik, begitu juga untuk massa lemak pun berada dalam kisaran normal.

dr Paulina menerangkan salah satu kendala atlet saat bertanding di luar negeri yakni asupan makan banyak namun tidak diimbangi dengan latihan berat di Pelatnas. Alhasil seringkali sepulang dari pertandingan di luar negeri, berat badan sang atlet cenderung naik.

"Harus diakui tipe badan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bawaannya sudah kurus dan atletis, namun ada pula yang berisi sehingga perlu effort (usaha) lebih untuk membentuk tubuh yang sesuai untuk seorang atlet," tegas dr Paulina.

Kontributor : Trias Rohmadoni

Baca Juga: Biodata dan Profil Rehan Naufal Kusharjanto, Perut Buncitnya Sebagai Atlet Badminton Disorot

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI