Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkomitmen untuk memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), temasuk di wilayah pesisir Jakarta Utara. Terbaru, Pemprov DKI bersama Yayasan Sahabat Hati Bunda (SHB) memberikan bantuan fasilitas kepada sejumlah pelaku UMKM di kawasan Muara Angke, Kamis (14/9/2023).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap, ekonomi Jakarta semakin kuat dan berkembang, seiring dengan semakin banyak UMKM yang naik kelas, demi mewujudkan Jakarta Kota Global (Global City).
"Kami mendorong agar lebih banyak lagi UMKM yang naik kelas dan meningkatkan penjualan produk dalam negeri. Saya minta dinas terkait harus terus melakukan pembinaan UMKM," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Heru mengunjungi Rumah Pangan Masyarakat Pesisir, untuk meninjau lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT). Ia berdialog dengan komunitas Rumah Aman Perempuan binaan Yayasan SHB, komunitas pengolah ikan, dan Komunitas Mangrove Muara Angke (Komma).
Baca Juga: Pemprov DKI Bakal Uji Coba Penyemprotan Udara Pakai Air Larutan Sampah Buah
Selain memberikan bantuan fasilitas untuk UMKM, Heru juga menyerahkan secara simbolik kunci rumah pangan. Rumah pangan ini nantinya akan menjadi pusat pembinaan UMKM dan kegiatan pendampingan masyarakat kawasan Muara Angke, di bawah binaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan SHB.
Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Muara Angke merupakan kawasan pelabuhan perikanan terbesar di Jakarta seluas kurang lebih 72 hektare. Di dalamnya terdapat lokasi-lokasi pengembangan UMKM masyarakat pesisir, antara lain Unit Pengolahan Ikan dan Coldstorage, Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT), kolam pelabuhan kapal perikanan, serta pasar grosir ikan.
"Terdapat Unit Pengolahan Ikan dan Coldstorage dengan 78 pelaku usaha yang mampu menyerap tenaga kerja 3.120 orang. Kemudian, kolam pelabuhan kapal perikanan di sana bisa menampung 1.949 kapal nelayan yang beroperasi, serta penyerapan tenaga kerjanya mencapai hampir 24 ribu orang," tuturnya.
Semangat UMKM
Manajer Yayasan SHB Melny Nova Katuuk menyampaikan komitmennya untuk memajukan UMKM Muara Angke. Sejumlah program telah disiapkan, di antaranya pelatihan dan pendampingan usaha bawang goreng, olahan ikan asin, dan lain-lain.
Baca Juga: Pemprov DKI Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Domestik Lewat Pemberdayaan UMKM
“Kami mengambil peran untuk mendorong UMKM masyarakat pesisir dalam meningkatkan ketangguhan ekonomi mereka, khususnya ketangguhan ekonomi perempuan. Kami sudah hampir dua bulan ini melakukan produksi ikan asin dan bawang goreng di rumah-rumah warga. Jadi, para pelaku UMKM yang kami bina itu melakukan produksi di rumah masing-masing. Lalu hasil produksinya disalurkan Yayasan SHB ke Sayur Kendal. Kemudian dipasarkan ke masyarakat wilayah Jakarta dan sekitarnya,” paparnya.
Melny menjelaskan, melalui program Peduli Jakarta, Yayasan SHB juga sering menggelar kegiatan sosial di Muara Angke. Hal itu merupakan agenda untuk membantu mengurangi jumlah masyarakat miskin di kawasan pesisir Jakarta Utara.
Menurutnya, masyarakat sudah merasakan keuntungan dari produk yang disalurkan melalui Yayasan SHB. Melny pun bersyukur dengan kunjungan Penjabat Gubernur Heru yang memberikan semangat.
“Hal ini bisa membuat masyarakat UMKM pesisir Muara Angke bisa lebih produktif lagi, mengembangkan produk mereka jadi bermutu dan punya kualitas yang baik. Yayasan SHB sangat berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta, karena berkat mereka kita punya tempat untuk aktivitas produksi,” terangnya.
Selain pendampingan UMKM, Melny juga sedang fokus pada pendampingan kelompok rentan, yakni kalangan anak dan perempuan, melalui program Rumah Aman Perempuan. “Ini bukan kali pertama Yayasan SHB Jakarta berkegiatan di Muara Angke. Sebelumnya, melalui program Peduli Jakarta, kami juga sering melaksanakan kegiatan sosial di kawasan ini," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM di Muara Angke, Melly, merasa terbantu berkat pembinaan dan pemberian bantuan fasilitas dari Pemprov DKI maupun Yayasan SHB. Pemilik usaha ikan asin serta bawang goreng Kakap Angke ini pun berterima kasih kepada Penjabat Gubernur Heru dan Yayasan SHB.
“Sangat membantu bagi kami kaum wanita. Secara ekonomi pun sangat membantu sekali. Kami diberi pemahaman untuk memproduksi bawang goreng dan ikan asin. Sebelum ada bantuan ini, kami memang kesulitan secara ekonomi,” ucapnya.
Melly mengaku, sempat kesulitan mencari bahan-bahan seperti ikan asin yang berkualitas, dengan proses pembuatan yang sangat lama. “Ikan asin itu tergantung cuaca. Kalau cuaca seperti sekarang ini, pengolahannya butuh waktu sekitar dua minggu. Kami tadi diberi bantuan hand sealer. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan peralatan lainnya untuk mempermudah usaha. Harapannya, mudah-mudahan semua berjalan lancar dan jangkauan pemasarannya pun semakin luas,” pungkasnya.