Dukung Ahmed Zaki Ketimbang Ridwan Kamil Jadi Cagub DKI, Sekretaris Golkar Jakarta: Yang Baru Tahu Diri Lah!

Kamis, 14 September 2023 | 17:37 WIB
Dukung Ahmed Zaki Ketimbang Ridwan Kamil Jadi Cagub DKI, Sekretaris Golkar Jakarta: Yang Baru Tahu Diri Lah!
Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris DPD Golkar DKI, Basri Baco menyebut pihaknya belum ada rencana mendukung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2024 mendatang. Ia menyatakan pihaknya masih berkeinginan mengusung Ketua DPD Golkar DKI, Ahmed Zaki Iskandar.

Baco mengatakan, berdasarkan Musyawarah Daerah (Musda) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DKI, sudah ada keputusan mengusung Ahmed Zaki. Bahkan, sosialisasi untuk mendukung eks Bupati Kabupaten Tangerang itu sudah dilakukan sejak lama.

"Untuk Cagub atau Cawagub DKI Jakarta kami persiapan sudah panjang, sosialisasi sudah panjang. Calon kami saat ini sesuai Musda dan Rakerda yaitu Ahmed Zaki Iskandar. Dan kami setiap kader dan caleg juga sosialisasinya itu," ujar Baco saat dikonfirmasi, Kamis (14/9/2023).

Dia menyebut, DPP Golkar sudah memproyeksikan Ridwan Kamil untuk maju kembali di Pilgub Jabar. Sementara, Ahmed Zaki disiapkan sebagai cagub DKI Jakarta dan Airin Rachmi Diany cagub Banten.

Baca Juga: Prabowo Bertemu Ridwan Kamil, Waketum Golkar: Mungkin Penjajakan Sebelum Penentuan Cawapres

"Kalau RK di DKI, Zaki kan tidak bisa di Jabar. Atau terserah ini. Plotting sudah begitu, jangan diganggu dong," ucapnya.

Lebih lanjut, Baco juga menilai jika nantinya Ridwan Kamil diusung maju Pilgub DKI, artinya melangkahi Ahmed Zaki yang sudah lebih senior di partai lambang pohon beringin. Apalagi, eks Gubernur Jabar itu dideklarasikan masuk Golkar baru pada 18 Januari 2023 lalu.

"(Ridwan Kamil) baru itu, belum ada setahun. Kalau Zaki dari bapaknya di Golkar dia, dari orok (bayi) di Golkar juga dia. Jadi yang baru harus tau dirilah," katanya.

Karena itu, jika memang ingin mengubah keputusan, maka harus dilakukan melalui mekanisme rapat bersama. DPP Golkar juga harus mendengar aspirasi dari DPD Golkar DKI.

"Partai Golkar inikan partai yang sangat demokratis dalam setiap pengambilan keputusan. Partai ini bukan milik pribadi, bukan kerajaan, bukan partai keluarga sehingga jika ada perubahan harus ditempuh dengan mekanisme yang ada," tutur Baco.

Baca Juga: Namanya Baik dan Harum, Ridwan Kamil Dipertimbangkan Prabowo jadi Cawapres

Sebelumnya, partai Golkar menegaskan sudah punya rencana terhadap kadernya, yakni Ridwan Kamil. Golkar memastikan Ridwan Kamil ke depan akan ditugaskan untuk kembali maju sebagai gubernur, bukan sebagai calon wakil presiden.

Kepastian ini menjawab tentang peluang Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres dari salah satu kandidat capres di Pilpres 2024.

"Soal Ridwan Kamil sendiri kami juga sudah punya planning buat RK, kita waktu itu sudah memutuskan untuk mendorong RK menjadi calon gubernur. Nanti tinggal pilih dua, antara di Jawa Barat lagi atau di DKI Jakarta," kata Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/9).

Doli menegakan keputusan terhadap rencana untuk RK itu belum berubah. Golkar tetap merencanakan agar RK maju dalam pilgub.

"Jadi keputusan itu sampai sekarang belum pernah kita tinjau ulang. Nah jadi posisinya kaya gitu Golkar," kata Doli.

Doli mengatakan belum pernah ada usulan memajukan Ridwan Kamil dalam bursa kandidat Pilpres, baik sebagai capres atau cawapres.

"Kalau dalam konteks Golkar nggak pernah. Kalau dalam konteks Golkar kami sudah punya perencanaan yang cukup lama dibahas, mulai dari target pilpres, target pileg, target pilkada gitu. Nah RK itu sampai saat ini masih masuk dalam perencanaan di pilkada," ujarnya.

Meski begitu, Golkar tidak menutup pintu agar rencana terhadap RK nantinya dapat diubah. Menurut Doli, semua keputusan ke depan menyoal RK, tergantung dengan kebijakan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar.

"Kami sudah putuskan bahwa calon capres dan cawapres itu Pak Airlangga Hartarto. Kalau pun ada keputusan lain itu pun kewenangan Pak Airlangga yang sudah kami kasih mandat penuh kepada ketua umum kami itu untuk menentukan sikap akhir menentukan pasangan capres dan cawapres," kata Doli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI