Bacaan Surat Al Kafirun Lengkap dengan Arti dan Sejarahnya

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 14 September 2023 | 14:38 WIB
Bacaan Surat Al Kafirun Lengkap dengan Arti dan Sejarahnya
Ilustrasi Membaca Al Quran - Bacaan Surat Al Kafirun Lengkap dengan Arti dan Sejarahnya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat Al Kafirun diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Terdiri dari enam ayat, surat ini memiliki keutamaan untuk toleransi beragama. Berikut bacaan surat Al Kafirun lengkap dengan artinya.

Merangkum laman kemenag.go.id, surat Al Kafirun memiliki nama yang berbeda di masa Nabi, yaitu surah Qul Ya Ayyuhal-Kafirun.

Sebutan ini diambil sesuai dengan bunyi pada ayat pertama. Penamaan dengan nama surat Al Kafirun seperti yang dikenal saat ini diduga atas dasar penyederhanaan karena satu kata membuatnya lebih ringkas.

Selain surah Qul Ya Ayyuhal-Kafirun dan surat Al Kafirun, surat ini juga memiliki beberapa nama, seperti yang disebutkan di bawah ini:

Baca Juga: Bacaan Surat Al Kahfi Lengkap Ayat 1-110 Arab, Latin dan Artinya

  • Surah al-Muqasyqisyah
  • Surah al-Ikhlas
  • Surah al-‘Ibadah atau al-Mu‘abadah
  • Surah al-Munabizah
  • Surah ad-Din

Bacaan Surat Al Kafirun

Ayat 1

"Qul y ayyuhal-kfirn."

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

Ayat 2

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Arab dan Latin Lengkap Ayat 1-83 dan Manfaatnya

"L a'budu m ta'budn."

Artinya: "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

Ayat 3

"Wa l antum 'bidna m a'bud."

Artinya: "Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah."

Ayat 4

"Wa l ana 'bidum m 'abattum."

Artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah."

Ayat 5 

Wa l antum 'bidna m a'bud"."

Artinya: "Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."

Ayat 6 

"Lakum dnukum wa liya dn."

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Sejarah Surat Al Kafirun

Masih dari laman Kemenag.go.id, surat ini dilatari ajakan para pemuka kaum kafir di Mekah kepada Nabi untuk saling bertukar sesembahan selama satu tahun.

Tujuannya agar kedua belah pihak setidaknya pernah merasakan penyembahan terhadap Tuhan dari pihak lainnya. 

Dalam pandangan kaum kafir, disebutkan mereka tidak peduli Tuhan siapakah yang benar. Baginya pertukaran tersebut bisa memberi kesempatan tiap pihak untuk pernah merasakan ada di jalan yang benar (al-Wahidi, 1412 H.: 467).

Namun terlepas dari kualitas sanad riwayat ini, sesungguhnya surat Al Kafirun ini berisi penegasan pada kaum kafir bahwa Nabi tidak setuju membersamai mereka dalam kekufuran.

Hal ini berlaku baik pada masa sekarang maupun masa mendatang. Islam yang dibawa oleh Nabi tidak memberi ruang bagi kesyirikan.

Demikian penjelasan tentang bacaan surat Al Kafirun. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI