Suara.com - Sutradara bernama Irwansyah diamankan polisi karena memproduksi film porno di rumah produksi di kawasan Jakarta Selatan. Irwansyah ditangkap polisi di rumah kontrakan yang sekaligus dijadikan studio 3 di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (31/7/2023).
Menurut polisi, Irwansyah telah menggarap 120 film porno yang dijual di situs porno. Rumah produksi film dewasa Irwansyah itu melibatkan sejumlah artis dan selebgram terkenal Tanah Air seperti selebgram OnlyFans Siskaeee dan artis kenamaan Virly Virginia. Simak penjelasan tentang sosok Irwansyah sutradara film porno di Jaksel berikut ini.
Sosok Irwansyah
Irwansyah merupakan sutradara sekaligus produser yang sudah berkarier di dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 2012. Dia juga membuat rumah produksi sekaligus sekolah Kelas Bintang.
Kemudian tahun 2013, rumah produksi itu sudah menghasilkan dua film berjudul 'Autis' dan 'Mutiara Dalam Cangkang'. Sayangnya kedua film itu gagal naik layar ke bioskop karena hingga kini tidak ada data lebih lanjut tentang kedua film tersebut.
Riwayat pekerjaan Irwansyah awalnya sebagai tukang urut. Dia jadi tukang urut sejak tahun 1990 sampai dengan 2003. Kemudian Irwansyah mencoba peruntungannya dengan menjadi pemulung kertas di tahun 2003 hingga 2006.
Setelah itu Irwansyah membuka wirausaha pengepul kertas sejak tahun 2006 sampai dengan 2009. Irwansyah baru terjun ke dunia entertainment sejak tahun 2009. Pada 2016-2020, Irwansyah menjadi agensi dan membuka kelas akting bernama Bintang.
Irwansyah dikenal sebagai sosok yang baik dan ikut pengajian. Hal ini diungkap oleh Pak Haji selaku pemilik rumah kontrakan Irwansyah.
"Saudara Irwansyah ini sebenarnya latar belakangnya orang baik. Ane kenal sama dia ini di pengajian. Dan yang kedua itu adalah faktor ekonomi lah yang membuat dia bergeser," ungkap Pak Haji di Jatipadang, Pasar Minggu, Jaksel pada Rabu (13/9/2023).
Baca Juga: Diminta Blokir Video Porno Kelas Bintang, Menkominfo Budi Arie: Saya Belum Nonton
Pak Haji menduga Irwansyah berubah karena faktor ekonomi. Dia menilai Irwansyah menggarap film porno karena film horor komedi yang digarapnya kurang minat penonton.