Suara.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan perpanjangan masa jabatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono merupakan opsi terbuka. Tetapi di sisi lain, opsi pergantian dalam waktu dekat juga terbuka.
Diketahui opsi perpanjangan masa jabatan itu muncul seiring pelaksanana Pemilu 2024 yang kian dekat pada Februari. Sementara masa pensiun Yudo jarih November tahun ini.
"Ya itu opsi, ada opsi perpanjangan, ada opsi pergantian dalam waktu dekat," kata Meutya di Kompleks Parlemen dikutip Kamis (14/9/2023).
Tetapi menurut Meutya, dua opsi tersebut terbuka tidak hanya untuk Yudo. Melainkan juga untuk KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang juga pensiun apda November.
"Kedua posisi secara bersamaan ya karena panglima TNI dan KSAD, tapi ini silakan pemerintah godok, khususnya presiden. Melihat mana opsi-opsi yang terbaik dari sini, saat ini opsi-opsi masih terbuka, semua opsi masih terbuka," kata Meutya.
Yudo Siap
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku siap bila dirinya ditugaskan kembali memimpin TNI lewat perpanjangan masa jabatan. Mengingat masa pensiun Yudo jatuh pada November mendatang.
Adapun perpanjangan masa jabatan Panglima TNI mencuat seiring pelaksanaan Pemilu pada 14 Ferbruari 2024.
"Lho tentara kalau diperintahkan selalu siap, saya kira semuanya tahu lah tentara diperintahkan apapun ya harus siap, bukan siap atau tidak, harus siap," kata Yudo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Kendati begitu, ia tidak berandai-andai terkait perpanjangan masa jabatan. Ia menegaskan berkaitan dengan hak tersebut menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi
"Ya kan hak prerogatif presiden, yang jelas saya kan pensiun 26 November sesuai umur saya. Kalau diperpanjang atau tidak ya tentunya sesuai undang-undanf maupun prerogatif pak presiden," kata Yudo.