Suara.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan perubahan Isa Almasih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional. Hal ini disampaikan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Ia juga menyebut Kemenag akan menyusun peraturan presiden untuk perubahan tersebut. Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mengatakan hal itu merupakan usulan dari umat Kristen dan Katolik. Lantas, seperti apa asal usul Isa Almasih dan maknanya?
Asal Usul dan Makna Isa Almasih
Melansir dari berbagai sumber, sekitar tahun 4-7 SM atau ribuan tahun lalu, lahir seorang anak yang dibesarkan di di kota Nazaret dekat Palestina. Untuk itu, ia disebut sebagai orang Nazarani atau Nasrani. Istilah ini diketahui berasal dari kelompok Nazir.
Nazir sendiri merupakan orang-orang yang bersumpah seumur hidup untuk menjadi hamba Tuhan. Mereka akan fokus bertapa selayaknya para bhiksu dan brahmin. Mereka juga tidak memotong rambut, menyentuh bangkai atau minum olahan anggur.
Anak itu yang bernama Yesus Kristus yang kemudian dibaptis untuk masuk menjadi anggota salah satu kelompok Nazir, Yohanes Pembaptis. Ia dimasukkan ke dalam Sungai Yordan sebagai tanda pertobatan atau telah bergabung. Di sisi lain, ia juga kerap disapa Yeshu.
Beberapa puluh tahun kemudian, setelah ia wafat, namanya yang diperkenalkan sebagai Isho masuk ke Yunani. Di sana, banyak yang menganut ajarannya. Lalu, usai berabad-abad, nama itu diubah ke dalam bahasa Arab, yakni Isa.
Di Indonesia sendiri penyebutannya adalah Yesus Kristus, yang berdasarkan kata turunan dari bahasa Ibrani dan Inggris. Diketahui bahwa umat Kristen memang lebih menginginkan Yesus karena Isa mempresentasikan nama seorang nabi dalam agama Islam.
Umat Kristen percaya bahwa Yesus memiliki suatu signifikansi yang unik. Mereka meyakini Yesus dikandung oleh roh kudus dan dilahirkan dari seorang perawan wanita bernama Maria. Ia disebut-sebut melakukan berbagai mukjizat, hingga mendirikan gereja.
Baca Juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024 yang Ditetapkan Pemerintah
Yesus juga diyakini mati karena penyaliban sebagai kurban untuk penebusan. Namun, ia bangkit dan naik ke surga hingga akan datang kembali ke bumi. Di sisi lain, umat Kristen juga percaya Yesus akan mendamaikan manusia dengan Allah.