Suara.com - Seorang pria bernama Susanto disorot karena aksinya selama dua tahun sebagai dokter gadungan di RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, terbongkar. Hal ini terungkap usai pihak rumah sakit mengurus perpanjangan kontrak kerjanya.
Dalam melancarkan aksinya, Susanto diketahui menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno. Oleh pihak PHC, ia bahkan dipercaya menjadi dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah. Ia juga menerima gaji Rp7 juta dan tunjangan per bulan.
Meski begitu, pihak RS memastikan tak ada pasien yang menjadi korban. Adapun kejahatan seperti itu rupanya sudah pernah ia lakukan sejak belasan tahun lalu. Susanto bahkan sempat dipenjara. Selengkapnya bisa diketahui melalui profilnya berikut ini.
Profil Susanto
Tak diketahui berapa usia Susanto, namun ia berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Ia adalah anak dari pasangan Samuji dan Suparmi. Soal pendidikan, ia pernah bersekolah di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang.
Susanto tidak melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dan lebih memilih untuk bekerja. Di sisi lain, ia pernah menikahi wanita bernama Siti Masrotun pada tahun 2003 dan dikaruniai anak perempuan. Namun, pernikahan ini berujung kandas.
Adapun kejahatan Susanto yang menjadi tenaga kesehatan dan dokter gadungan rupanya bukan pertama kali. Ia pernah melakukannya pada tahun 2008 di RS Gunung Sawo, Semarang. Saat itu, ia mengaku sebagai dr Eko Adhi Pangarsa.
Saat ditelusuri, Susanto bekerja di sana sekitar dua bulan, yakni Februari sampai April 2008. Penipuan identitas diketahui usai polisi mendatangi alamat Eko Adhi yang asli. Begitu ditunjukkan foto Susanto, warga sekitar mengatakan tak mengenalnya.
Menurut keterangan mantan istrinya, Susanto pada 8 November 2008, pamit ke Surabaya untuk seminar. Lalu, setelahnya tidak ada kabar tentangnya lagi. Sebelum pergi, ia rupanya pernah menjadi Direktur Utama di Yayasan RS Habibullah.
Baca Juga: Istri Capres Ganjar Pranowo juga Alumni UGM, Berikut Riwayat Pendidikannya
Dua tahun sebelum di Semarang, Susanto juga pernah menjadi dokter gadungan di Puskesmas Gabus. Lalu, di PMI Grobogan, ia bahkan menjabat Kepala UTD untuk periode 2006 - 2008. Kala menipu, ia memakai nama aslinya namun diberi gelar dokter.